Pengembangan Diri

Mengapa Orang Sulit Memahamiku, dan Aku Sulit Memahami Mereka? (bag. 2)

shutterstock_131338610
Kalau tipe Red dikenal ambisius, blak-blakan, dan berorientasi hasil, dan tipe Yellow tampil ceria, banyak bicara, dan penuh percaya diri, bagaimana dengan dua tipe lainnya, Blue dan Green?

GREEN

Tipe Green, atau Phlegmatic menurut Hippocrates, dikenal sebagai pribadi yang kalem, seimbang, mudah diajak bergaul, toleran dan ramah. Mungkin motto orang Green “tetap tenang saja dan jalan terus”. Berbeda dengan Yellow yang banyak bicara, Green adalah pendengar yang baik.

Meskipun demikian, yang menonjol dari tipe Green adalah sifatnya yang tidak suka konflik, keributan, dan tampil menonjol. Itu sebabnya mereka team player yang baik dan cocok bekerja di sektor publik atau pemerintahan. Contoh sosok Green yang terkenal misalnya Michelle Obama, Jimmy Carter, dan Mahatma Gandhi.

Meskipun tipe Green yang pendiam sering dianggap seperti memendam sesuatu, secara umum mereka dipersepsi sebagai orang yang penuh perhatian dan menyenangkan. Menariknya, di dunia ini jumlah orang dengan tipe Green lebih banyak dibanding tipe lain.

Selain pintar bekerja sama, orang tipe Green loyal pada orang-orang dekatnya. Seperti tipe Yellow, orang Green juga lebih fokus pada manusia dan hubungan antar sesama ketimbang pekerjaan, tugas atau aneka persoalan yang tidak menyangkut manusia. Namun sifat mudah percayanya membuat mereka dianggap naif dan mudah dibohongi.

Satu hal lain, orang tipe Green sangat menyukai keteraturan/ rutinitas. Mereka bisa ‘bete’ seharian jika jadwal makan siangnya terganggu keperluan lain. Sikapnya yang ‘memuja’ keteraturan ini bisa juga dianggap keras kepala, menolak perubahan, dan tidak perduli pada masalah yang akan timbul.

BLUE

Tipe Blue yang oleh Hippocrates disebut Melancholic sering dianggap sebagai orang yang pesimis, sementara mereka lebih suka menyebut diri realis. Mereka cenderung perfeksionis, akurat dan serba teratur. Perhatiannya pada detail kecil-kecil sering dianggap memperlambat pekerjaan. Mereka berpikir dalam diam dan hanya bicara ketika diminta pendapatnya.

‘Silence is Gold’ (diam itu emas) sepertinya motto orang Blue. Namun ketika mereka akhirnya mau angkat bicara, umumnya kata-kata yang terucap sudah dipikir masak-masak. Bill Gates dan Albert Einstein contoh menonjol untuk tipe ini. Bagi yang hobi nonton serial Star Trek, tokoh Mr. Spock memenuhi gambaran tipe Blue.

GREEN & BLUE

Kalau ditarik persamaannya, kedua tipe ini sama-sama lebih mementingkan pada sisi manusia dan hubungan yang harmonis. Mereka lebih introvert dan enggan tampil. Kalau tipe Red dan Yellow sangat menikmati berada di keramaian pesta atau pertemuan dengan banyak orang, tipe Green dan Blue justru sebaliknya.

Pada umumnya dalam diri seseorang terdapat kombinasi dari dua tipe, sekalipun dengan kadar berbeda. Banyak orang tipe Blue yang sangat detail-oriented dan perfeksionis ternyata juga memiliki unsur tipe Green yang lebih menyukai harmoni. Sementara banyak juga orang dengan tipe Red yang dominan memiliki sifat optimistis yang menonjol pada tipe Yellow. Jarang kita temui pribadi yang merupakan kombinasi Green – Red atau Blue – Yellow.

Menghadapi RED

Baik dalam kerja kelompok, diskusi atau meeting, maupun dalam obrolan keluarga, menyampaikan kritik membangun tidak selalu mudah. Rasanya lebih gampang berhadapan dengan tipe Red karena mereka memang tidak suka berbelit-belit. Teguran to-the-point lebih mengena dan mereka justru jengkel ketika orang bicara berputar-putar. Bagi tipe Red ini membuang waktu. Tapi jangan lupa, tipe Red juga suka berargumen. Jadi, siapkan pendapatmu, ditunjang contoh-contoh yang jelas.

Ada kalanya Red bersikap meledak-ledak dan keras kepala. Tidak ada salahnya mengingatkan mereka untuk bersikap lebih dewasa. Tipe ini suka memanfaatkan kelemahan lawan bicara untuk mendominasi situasi. Tak jarang mereka berusaha meyakinkan lawan bicaranya seolah di antara mereka tidak ada masalah sama sekali.

Menghadapi YELLOW

Orang tipe Blue sering menganggap tipe Yellow cerewet, bukan pendengar yang baik, hanya melihat yang di permukaan saja, dan perhatiannya tidak fokus. Anggapan ini tentu saja menyakiti tipe Yellow, meskipun tipe ini tidak memendam perasaan terlalu lama.

Ketika meeting dengan tipe Yellow, sebaiknya kamu siap dengan agenda serta daftar pokok pembicaraannya. Orang Yellow dikenal suka memonopoli pembicaraan. Itu sebabnya jalannya rapat bisa selalu dikembalikan ke topik utama dengan memakai patokan agenda. Juga, karena orang Yellow umumnya tidak cermat, ada baiknya kamu menyediakan daftar materi yang terperinci.

Saran untuk Team Work

Prinsip utama dalam kelompok adalah memilih tipe-tipe yang bisa saling melengkapi dan mampu berkomunikasi dengan baik. Menempatkan orang dengan tipe berlawanan hanya akan mempercepat kacaunya project yang ditugaskan. Begitu pula hanya memilih tipe Red yang dominan dan tipe Yellow yang ‘easy going’ tidak akan efektif mencapai hasil karena keduanya cenderung banyak omong dan sedikit mendengar.

Begitu juga jka dalam satu team hanya ada orang dengan tipe Green dan Blue saja, Fokus pada detail, harmoni dan keteraturan tidak akan membuat tugas selesai dan mencapai sasaran. Masih diperlukan orang yang bisa mencanangkan tujuan dan target, memimpin, menyuarakan pendapat dan memelihara energi positip, yakni tipe Red dan Yellow.

Meskipun banyak orang berbeda dari kita, memahami perbedaan tipe bisa jadi langkah awal untuk menerima cara berpikir dan sikap orang lain. Sikap toleran bukan hanya diperlukan untuk menghindari konflik, tetapi juga menguntungkan ketika ada pekerjaan besar yang hanya tercapai apabila digarap banyak orang, baik di sekolah, kuliah, tempat kerja, maupun keluarga.

 

 

Sumber:

Thomas Erikson: “Surrounded by Idiots: The Four Types of Human Behaviour (or, How to Understand Those Who Cannot Be Understood), 2019.
Ads 2-04

About the author

Budi Prasetyo

Budi Prasetyo

Budi Prast adalah Founder jurusanku.com. Selain aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan, bersama Ina Liem ia menulis “7 Jurusan Bergaji Besar”, "Kreatif Memilih Jurusan", dan "Majors for the Future". Minat utamanya meliputi pendidikan, data analytics, dan design thinking. Ia juga salah seorang Kontributor Kompas KLASS untuk rubrik #baca.

Add Comment

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*