Career and Study

Di Tengah Gempita Industri Film Animasi Dunia

shutterstock_168161747

Dunia Animasi makin marak. Bagaimana peluang karirnya? Banyak animator Indonesia yang tak kalah jago dibanding animator manca negara. Namun untuk mendapat tempat untuk menuangkan gagasan dan kemampuan mereka di dalam negeri, industri kita belum mendukung. Jadi, mau dikemanakan anak-anak muda berbakat ini?

Hujan emas di negeri orang

Brian Chandra, animator muda lulusan Universitas Bina Nusantara, termasuk dalam jajaran anak muda berbakat di bidang ini. Tobi, karyanya, banyak dipuji baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan ia telah mendapat tawaran kontrak kerja di luar negeri selama dua tahun. “Tinggal tanda tangan”, katanya. Ternyata bagi animator handal tidak sulit mendapatkan tawaran dari perusahaan asing. Tapi mengapa ke luar negeri?

Alasannya sederhana. Di sini animator belum dihargai. Gajinya sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai kreativitas dan ketrampilan menggunakan komputer mereka. Memang pihak pemerintah mulai menyerukan perlunya mendorong industri kreatif di tanah air. Tapi nampaknya ini baru sekedar dorongan, belum ada dukungan penuh seperti di negara-negara tetangga.

Bukan cuma soal uang

Tidak aneh jika seorang pemuda berbakat seperti Brian memutuskan untuk berkarya di luar negeri dulu. Sambil menikmati imbalan finansial yang lumayan, ia juga bisa meningkatkan kemampuannya di lingkungan animator dunia yang lebih menantang dan di negeri yang industrinya sudah sangat maju, seperti di Malaysia, Korea atau negara-negara Eropa.

Memang sayang, Brian sebetulnya ingin berkarya bagi bangsa ini. Betapa tidak, ia mampu menelorkan cerita-cerita inspiratif yang punya pesan moral bagi anak-anak kita. Memang itu misi Brian, yakni menyampaikan nilai edukasi di kalangan anak-anak. Namun seperti diungkap diatas, keadaan di Indonesia masih belum mendukung.

Dihargai di luar negeri

Brian tidak sendirian. Animator muda lain, Andrey Pratama, juga merasakan betapa animator di negeri ini belum dihargai, sementara di luar negeri mereka dicari.. Karyanya Moriendo mendapat nilai A plus dalam tugas akhir di Universitas Bina Nusantara. Bukan itu saja. Moriendo juga mendapat tanggapan positip dari pelaku industri kreatif dunia. Bahkan karyanya ada yang menjadi finalis di lomba animasi di Spanyol. Lebih lengkapnya bisa kita lihat di situs http://www.behance.net/andreypratama

Kekayaan budaya nusantara

Menurut Andrey, Indonesia menyimpan banyak materi budaya yang bisa diangkat kedalam berbagi karya animasi. Kita punya banyak sekali cerita atau dongeng asli Indonesia yang unik dan menarik. Dengan sentuhan animasi, tidak mustahil lahir karya-karya berkelas Internasional. Ini bukan hal yang mustahil. Di Jepang, cerita-cerita Manga bertemu dengan Anime dan menghasilkan produk film animasi yang mendunia.

Industri kreatif menanti insentif

Kalau saja di negeri ini para pekerja kreatif mendapatkan dukungan yang memadai, banyak jawara animasi lokal yang bisa berkarya secara maksimal. Bayangkan saja, di Indonesia ada banyak sekali stasiun TV yang masing-masing menayangkan iklan. Tidak sedikit iklan-iklan itu dibuat dengan animasi untuk menimbulkan efek lebih dramatis. Tapi kita tidak perlu berkecil hati. Selama bisa profesional, peluang karir di luar negeri terbuka lebar.

Pertanyaan: Apa saja yang diperlukan agar dapat menjadi animator berkelas?

Ads 2-04

About the author

Budi Prasetyo

Budi Prasetyo

Budi Prast adalah Founder jurusanku.com. Selain aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan, bersama Ina Liem ia menulis “7 Jurusan Bergaji Besar”, "Kreatif Memilih Jurusan", dan "Majors for the Future". Minat utamanya meliputi pendidikan, data analytics, dan design thinking. Ia juga salah seorang Kontributor Kompas KLASS untuk rubrik #baca.

Add Comment

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*