Career and Study

Bidang Studi Masa Depan – DATA SCIENCE

[Artikel tentang ilmu dan profesi masa depan ini dimuat di Kompas KLASS pada Desember 2015]

bagian 1

Harta di Balik Data

(Foto-foto dok.: University of South Australia)
(Foto-foto dok.: University of South Australia)
Bagaimana Google bisa menciptakan mobil tanpa pengemudi? Mengapa jaringan ritel Target bisa mendeteksi kehamilan pelanggannya sekaligus menawarkan aneka produk ibu hamil?

Semua ini fenomena big data. Sejak orang bisa berbagi cerita, foto, dan video di internet, jumlah data naik luar biasa. Jika ditambah data dari kamera dan sensor di jalan, gedung, fasilitas umum, dan pabrik, ukuran data melonjak berkali-kali lipat. Jumlah data yang luar biasa besar ini disebut BIG DATA.

Di mata seorang data scientist, lautan data adalah harta karun

Di mata seorang ilmuwan data (data scientist), lautan data bagaikan harta karun yang jika diolah akan mengungkap banyak hal, bahkan mengubah cara kita bekerja di berbagai bidang. Ilmu yang harus dikuasai adalah Data Science.

Program studi Data Science

Disiplin ilmu yang relatif baru ini adalah pertemuan ilmu komputer dan ilmu statistik. Tujuannya, menggali pengertian baru dari data yang jumlahnya sangat besar melalui analisis kuantitatif. Cara ini sangat membantu mengambil keputusan di berbagai bidang.

Ada data yang terstruktur seperti data keuangan atau demografi, tetapi ada yang tidak beraturan, seperti e-mail, video, foto, media sosial, dan konten lainnya. Kedua macam data ini bisa dimanfaatkan.

Pada tahap awal, yakni datafication, berbagai data dari aneka sumber harus “disiapkan” agar bisa dibaca program komputer. Tahap ini membutuhkan keahlian ilmu komputer. Contoh materi ilmu komputer untuk keperluan ini misalnya Advanced Database, Data Warehouses, Algorithm beserta pemrograman dengan Python, R, Hadoop, berikut aneka tools-nya.

Setelah datanya siap, tugas berikutnya lebih banyak melibatkan ilmu statistika, optimasi, dan penalaran matematis. Tak heran, mahasiswa harus menguasai Statistics for Data Science, Bayesian Decision Theory, Predictive Analytics, serta Probabilities and Data. Penguasaan berbagai materi statistik inilah yang akan mengungkap “rahasia” di balik lautan data.

Bagaimana memanfaatkan data?

Manfaat big data sangat beragam. Contoh sederhana, di Amerika ada sekitar 25 juta penderita asma. Lewat Social Media Data Analytics ditemukan bahwa mereka yang asmanya kambuh biasanya mengupdate status di twitter, bahkan sebelum menghirup inhaler-nya (obat hisap pereda asma)

Seperti kita ketahui, Twitter merekam setiap “kicauan” berikut data waktu dan lokasi si pengguna. Dengan menyaring puluhan juta twit menurut tagar (hashtags), tautan (link), dan kata kunci tertentu, lokasi orang-orang yang kambuh asmanya bisa dipetakan. Jadi, rumah sakit di wilayah tersebut punya waktu untuk menyiapkan dokter, obat-obatan asma, tempat tidur atau kamar, sebelum penderita berdatangan. Ini salah satu pemanfaatan data.

Dengan cara ini layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan jadi lebih baik dan terjamin. Masih banyak layanan lain yang bisa ditingkatkan dengan memanfaatkan Big Data dan mengolahnya dengan Data Science. Untuk mengetahuinya, baca lanjutannya.

Ads 2-04

About the author

Ina Liem

Ina Liem

Ina Liem sudah belasan tahun berkecimpung di dunia pendidikan, terutama pendidikan di luar negeri. Ia telah memberi konsultasi, seminar, dan presentasi di hadapan puluhan ribu pelajar dan orang tua murid di banyak kota dan di beberapa negara tetangga. Selain menjadi Kontributor rubrik EDUKASI di KOMPAS KLASS, Ina adalah penulis (author), pembicara (public speaker), dan Certified Career Direct Consultant.

12 Comments

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*