Success Tips

Sukses Berbisnis Inovatif karena Perduli Masalah Orang Lain

shutterstock_212591881

Alat pemberi makan ikan otomatis sudah banyak diproduksi negeri tetangga seperti Thailand dan Taiwan. Produk mereka berbasis timer. Artinya, alat tersebut melontarkan pakan ikan pada jam-jam yang sudah ditentukan.

Namun e-Fishery lebih canggih. Produk yang digagas Gibran Amsi El Farizy ini beda. E-Fishery bisa mendeteksi nafsu makan ikan lewat sensor dan datanya terkirim via internet. Alat ini juga merekam catatan pakan yang telah dikonsumsi ikan.

e-Fishery di tambak udang (foto: techinasia.com)
e-Fishery di tambak udang (foto: techinasia.com)

Gibran mengklaim, penggunaan eFishery mampu meningkatkan keuntungan bisnis perikanan, yang berarti meningkatkan kesejahteraan petani ikan. Produk ini menghemat pakan hingga 21%. Petambak pun tak perlu mempekerjakan banyak karyawan.(Pemberi pakan ikan pintar (e-fishery), tabloid KONTAN, Juli 2016).

Dari mana idenya?

Gibran adalah lulusan fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati ITB. Karena hidup susah, Gibran harus cari uang tambahan. Ia bekerja apa saja dari memberi bimbingan belajar sampai memasok sayuran. Akhirnya ia tertarik bisnis ikan lele.

Dari lahan sewa seluas 50m2 dan modal 400 ribu tabungannya, Gibran jadi petambak lele. Untuk memperbesar margin laba, ia mengolah lelenya jadi nuget dan abon. Empat tahun jadi petambak lele dan pengolah makanan membuatnya paham seluk-beluk yang dihadapi petambak, salah satunya adalah efisiensi pakan dan tenaga kerja.

Umumnya, petambak dengan banyak kolam yang letaknya berjauhan sangat terbantu dengan e-Fishery. Ia tak perlu mempekerjakan banyak karyawan, pakan ikan diberikan secara teratur, pakan ikan tidak dikorupsi, dan kontrol bisa dilakukan lewat smartphone atau komputer.

Terus berkembang

Karena dinilai mampu memberi dampak positip bagi banyak orang, perusahaan ini dibiayai IDEOSOURCE, perusahaan pemodal di Indonesia, dengan dana dari AQUA SPARK, perusahaan di Belanda.

Produk e-fishery buatannya dijual 7 – 9 juta rupiah tergantung kelengkapan fiturnya. Income lain didapat dari biaya langganan mobile software e-fishery. Selain pasar dalam negeri yang sudah tumbuh besar, peminat datang dari Thailand, Singapura, India, China, Brazil, dan bahkan sampai Afrika.

Kini produknya bukan hanya pemberi pakan ikan dan udang. Ada e-fishery grader, e-fishery harvester feeder, dan e- fishery hatchery. Gibran pun mulai melirik pasar agribisnis lain.

Seandainya Gibran tak pernah kekurangan uang dan terpaksa menjadi petambak kecil-kecilan, mungkin ia tak akan menemukan gagasan cemerlang ini. Ilmu dari kampus berpadu dengan pergulatannya di bisnis tambak lah yang mengantarnya pada sukses. Memang, inovasi sering berawal dari pengalaman langsung, didukung oleh sikap ingin mengatasi persoalan orang lain.

 

Ads 2-04

About the author

Budi Prasetyo

Budi Prasetyo

Budi Prast adalah Founder jurusanku.com. Selain aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan, bersama Ina Liem ia menulis “7 Jurusan Bergaji Besar”, "Kreatif Memilih Jurusan", dan "Majors for the Future". Minat utamanya meliputi pendidikan, data analytics, dan design thinking. Ia juga salah seorang Kontributor Kompas KLASS untuk rubrik #baca.

Add Comment

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*