Career and Study

Meneropong Peluang dan Masa Depan Industri Maritim

shutterstock_139242290

Lalu lintas barang yang melewati perairan Indonesia diperkirakan senilai 45 persen dari total perdagangan dunia. Itu sebabnya Presiden Jokowi bertekad membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia. Apa syaratnya?

Pertama, kita harus punya armada kapal, baik untuk angkutan barang maupun penumpang, serta mengelola jalur pelayaran dan layanan pelabuhan dengan sebaik mungkin. Salah satu sektor yang akan booming adalah industri galangan kapal di tanah air.

Bukan hanya industri kapal barang dan kapal penumpang saja yang akan marak. Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, telah melarang kapal asing menangkap ikan di lautan kita. Sebagai gantinya, KKP akan membagikan ribuan kapal nelayan berbagai ukuran. Semuanya harus buatan dalam negeri.

Jelas, kita akan membutuhkan banyak insinyur perkapalan. Sayangnya, minat anak Indonesia di bidang studi ini sangat minim. Mengapa? Karena industrinya masih asing di telinga orang indonesia. Jangankan memahami industrinya, yang pernah naik kapal saja baru segelintir.

Ada lagi masalah salah persepsi. Ada yang mengira lulusan perkapalan bekerja di bengkel kapal. Ini tidak sepenuhnya salah, tapi peluangnya bukan itu saja. Selain berkarier di galangan kapal sebagai engineer, tidak sedikit yang membuka usaha pembuatan kapal. Ada pula yang bekerja di lembaga keuangan, khususnya di bagian kredit yang agunannya berupa kapal.

Program studi teknik perkapalan dibagi menjadi dua cabang. Pertama adalah Desain Kapal atau disebut Naval Architecture. Jurusan ini membuat rancang bangun sebuah kapal yang bukan hanya indah tetapi juga memenuhi hitungan hidrodinamika dan biaya pembuatannya.

Cabang lainnya adalah Sistem Perkapalan. Di luar negeri ada yang menyebutnya Marine Technology atau Marine Engineering. Mahasiswa mempelajari semua yang terkait mesin kapal, desain dan kekuatan baling-balingnya, sampai seluruh sistem elektrik di dalam kapal.

Adi Lingson adalah lulusan Teknik Perkapalan Universitas Indonesia. Ia jadi terkenal setelah mendirikan PT Juragan Kapal dengan memanfaatkan hasil riset dosennya. Mereka meluncurkan kapal dengan pelat datar yang jauh lebih murah dan proses produksinya pun lebih singkat. Menteri Ristek & Dikti, Mohammad Nasir, sangat terkesan setelah mengujinya sendiri.

Di jurusan yang sama di ITS, Surabaya, mahasiswa bisa mendalami Small Craft (kapal kecil). Berbekal keahlian ini beberapa lulusannya tidak bekerja di galangan kapal atau di bank tetapi membuka sendiri industri kapal kecil, mulai dari kapal nelayan sampai kebutuhan berbagai perusahaan. Peluang di industri maritim sangat besar.

Di manca negara, pendidikan teknik perkapalan sudah sangat maju sebab didukung dana riset yang memadai. University of Tasmania (UTAS) di Australia adalah salah satu pemasok insinyur perkapalan terbaik. Kampus Australia Maritime College di UTAS dilengkapi laboratorium dan fasilitas riset paling mutakhir. Begitu juga Plymouth University di Inggris.

Nah, bagi kamu yang suka pelajaran matematika dan fisika, tertantang mencari solusi yang tidak biasa, dan tidak suka berlama-lama di dalam kelas, coba cari tahu lebih banyak tentang jurusan ini. Siapa tahu profil kepribadian dan akademikmu pas dengan dunia kemaritiman. Ingat, memilih jurusan bukan hanya soal bakat dan minat, tetapi juga soal memahami peluangnya di masa depan. Gali infonya di pameran pendidikan “Ada Apa Dengan Laut”.

Ads 2-04

About the author

Budi Prasetyo

Budi Prasetyo

Budi Prast adalah Founder jurusanku.com. Selain aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan, bersama Ina Liem ia menulis “7 Jurusan Bergaji Besar”, "Kreatif Memilih Jurusan", dan "Majors for the Future". Minat utamanya meliputi pendidikan, data analytics, dan design thinking. Ia juga salah seorang Kontributor Kompas KLASS untuk rubrik #baca.

Add Comment

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*