Kompas Articles

Merespons Peluang di Industri Kecantikan

Dermal2laserfeat
(Ini adalah artikel lanjutan tentang jurusan Dermal Therapy yang dimuat di Kompas KLASS, Jumat 14 Maret 2014. Artikel ini lebih banyak berkisah tentang maraknya industri kecantikan dan cerita pengalaman seorang praktisi di bidang Skin Care)

Survei American Society for Dermatology Surgery menyebut adanya kenaikan 41 persen pada jumlah “pasien” perawatan kecantikan (Kompas.com, 15 Januari 2014).

Di antara berbagai macam permintaan perawatan, yang paling diminati adalah prosedur nonbedah. Di beberapa negara, terapi kecantikan nonbedah diyakini bakal menjadi tren pada 2014.

Di Australia, tren tersebut mulai ditanggapi pebisnis di bidang gaya hidup. Salah satu praktisi perawatan kulit adalah James Vivian, alumnus Victoria University, Melbourne.

Setelah meraih Bachelor of Health Science in Dermal Therapies, Victoria University Australia, James mendirikan Melbourne Aesthetic Health Care di Australia. Salah satu layanan menarik yang ditawarkan James di kliniknya adalah The MAHC Signature Luminescence Treatment. Perawatan pre-event ini akan membuat pelanggan tampil “bercahaya” di  acara-acara penting seperti pesta perkawinan, ulang tahun, atau acara penting lainnya.

Dermal6 (james)
Ahli Therapies, James Vivian, melakukan tindakan Cutera’s Laser Genesis di kliniknya di Melbourne (Foto: James Vivian)

Selain itu, James memberikan layanan khusus dengan mendirikan The Travelling Peelsman yang berbasis di Melbourne dan Sydney. Layanan ini memenangkan The 2012 Australian Beauty Industry Awards untuk kategori “Best Customer Care”. The Travelling Peelsman memberikan layanan ke rumah, kantor, atau di mana pun yang dikehendaki pelanggan.

James Vivian sebenarnya sudah bekerja sebagai beauty therapist bersertifikat di Sydney, Australia sebelum melanjutkan studi ke Victoria University. Saat itu, James mulai merasa pengetahuan dasarnya soal kulit sangat terbatas. Akibatnya, kemampuannya memberikan pelayanan kepada pelanggan terbatas pula.

Pada saat bersamaan, ia sendiri menjalani perawatan kulit wajah dengan chemical peeling (pengelupasan dengan bahan kimiawi) untuk pertama kalinya dan mendapati keunggulan teknik ini dibandingkan dengan perawatan facial yang tradisional.

James pun mulai mencari tahu soal pendidikan di bidang ini dan menemukannya di jurusan Health Science in Dermal Therapies yang ditawarkan Victoria University.

Karena sudah memiliki minat di bidang perawatan chemical peeling, James sangat menikmati beberapa mata kuliah tentang pengelupasan dan kimia. Ia juga sangat menyukai semua mata kuliah sains, misalnya anatomi dan fisiologi, cytology, dan immunology yang sangat penting ketika merawat kulit pada bagian lebih dalam.

Dermal3 (laser treatment)
Mahasiswa kerja praktik di klinik milik Victoria University

Bekerja di klinik milik Victoria University sebagai dermal therapist merupakan pengalaman yang sangat mencerahkan. Di sana, ia berkesempatan menangani perawatan wajah yang lebih advanced, menggunakan peralatan berteknologi canggih, dan memberikan konsultasi perawatan kulit secara aktif.

Meminimalkan “human error”

Pengalaman kerja di kampus ini memberi ruang dan kesempatan bagi mahasiswa untuk membuat kesalahan semasa belajar sehingga bisa meminimalkan risiko human error di dunia nyata.

Hal ini sempat dialami James. Suatu hari, ia memakai 60% Lactic Acid untuk kulit wajahnya sendiri. Setiba di rumah dan memandang wajahnya yang merah, James baru sadar bahwa ia lupa menetralkannya sehingga kulitnya terkelupas selama hampir 2 minggu. Baginya, lebih baik mengalaminya sendiri saat kuliah ketimbang melakukan kesalahan terhadap pelanggan pada saat bekerja.

Di Australia, praktik koboi juga ada. Mereka memberikan perawatan kulit wajah tanpa memiliki pemahaman lengkap akan berbagai risiko tindakan. Di Melbourne, tidak ada aturan yang menetapkan siapa yang berhak mengoperasikan peralatan berbasis laser atau cahaya.

Tindakan microdemabrasion di klinik pelatihan dermal therapies.
Tindakan microdemabrasion di klinik pelatihan dermal therapies.

James juga pernah beberapa kali menangani kasus klien dari tempat lain mendapat perlakuan berlebihan selama tahap perawatan, tetapi kurang tindakan di tahap sebelum dan sesudah perawatan.

Karena sering menangani perawatan sebelum dan sesudah operasi kecantikan, idealnya ahli dermal therapies berkolaborasi dengan dokter bedah kosmetik. Ini dilakukan oleh James dengan menggandeng seorang cosmetic surgeon di kliniknya untuk memberikan layanan one stop solution.

Kebutuhan di Indonesia

Di Indonesia, kita sangat memerlukan ahli-ahli dermal therapies untuk menghindari praktik koboi yang bisa membahayakan pelanggan. Dengan sedemikian besarnya jumlah penduduk dan meningkatnya kondisi ekonomi, Indonesia bahkan diprediksi menjadi negara dengan potensi pertumbuhan terbesar di industri kecantikan.

Nilai transaksi industri kecantikan di Indonesia tahun lalu diduga mencapai 5 miliar dollar AS (lebih dari 50 triliun). Dengan besarnya pasar, industri ini makin ramai dengan pemain asing yang mengandalkan teknologi dan riset. Bahkan, pameran industri kecantikan Cosmobeaute yang berlangsung di Jakarta Oktober 2013 lalu, dari 220 perusahaan yang berpartisipasi, 70 persen diisi oleh merek asing.

City Queen Campus Victoria University, Australia
City Queen Campus Victoria University, Australia

Sangat disayangkan, di Indonesia, belum ada jurusan yang khusus menyiapkan lulusannya untuk memiliki keahlian seperti ini. Kebanyakan jurusan kecantikan memberi bekal untuk menjadi perias wajah atau guru di SMK, bukan ahli merawat kecantikan kulit.

Masyarakat Indonesia memerlukan perawatan yang sesuai dengan karakter kulit penduduk negeri tropis. Dengan keahlian meramu krim perawatan kulit seperti yang diajarkan di jurusan Health Science in Dermal Therapies ini, mestinya kita bisa mengurangi ketergantungan kepada merek-merek asing. Bahkan, tidak mustahil kita bisa lebih banyak mengekspor produk dalam negeri dengan standar internasional.

Lagi pula, dengan makin banyaknya pusat perawatan kecantikan di Indonesia yang memenuhi standar kebersihan dan keselamatan internasional, kita bisa berharap Indonesia menjadi magnet pariwisata kecantikan. Masyarakat kita pun tidak perlu lagi jauh-jauh ke luar negeri hanya untuk menghilangkan jerawat dan selulit atau tampil lebih menawan.

Ina Liem

Author and CEO JURUSANKU

@InaLiem 

@kompasklass #edukasi

Baca juga “Bekal Mapan Menjadi Ahli ‘Skin Care'”

Ads 2-04

About the author

Ina Liem

Ina Liem

Ina Liem sudah belasan tahun berkecimpung di dunia pendidikan, terutama pendidikan di luar negeri. Ia telah memberi konsultasi, seminar, dan presentasi di hadapan puluhan ribu pelajar dan orang tua murid di banyak kota dan di beberapa negara tetangga. Selain menjadi Kontributor rubrik EDUKASI di KOMPAS KLASS, Ina adalah penulis (author), pembicara (public speaker), dan Certified Career Direct Consultant.

1 Comment

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

  • Ina

    salam kenal
    ” Sangat disayangkan, di Indonesia, belum ada jurusan yang khusus menyiapkan lulusannya untuk memiliki keahlian seperti ini. Kebanyakan jurusan kecantikan memberi bekal untuk menjadi perias wajah atau guru di SMK, bukan ahli merawat kecantikan kulit.”

    kami sejak 2009 sampai 2021 memberikan pelatihan kepada lulusan SMA SMK smpai dokter umum spesialis bidan nurse dalam bidang ini smpai jenjang level diploma international aestethic medicine’ .semoga berkenan