Success Tips

Maker Movement – Jalur Alternatif Menjadi Industriawan Kelas Dunia dengan Modal Cekak

shutterstock_146957396
Banyak orang Indonesia yang kreatif. Banyak ide cemerlang untuk menghasilkan produk bermanfaat dan bernilai tinggi. Tetapi tidak sedikit ide yang lenyap ditelan waktu tanpa pernah diwujudkan menjadi benda nyata.

Waktu remaja, saya pernah punya ide membangun sepeda motor sendiri dengan memakai mesin bekas dan berbagai barang yang sudah tidak terpakai. Ide ini saya tuangkan ke dalam desain berupa gambar yang cukup mendetail.

Setelah sekian lama merancang, saya berhenti, lalu mulai lagi dengan ide lain yang nasibnya juga berakhir seperti itu. Tak ada kelanjutannya. Mengapa?

Pertama, sekalipun di gambar saya tahu apa yang harus saya buat, saya tidak punya technical skills dan alat untuk memodifikasi aneka barang bekas dan alat untuk merakitnya. Kedua, saya kesulitan mencari teman yang mau diajak kerja sama sebab menurut mereka ide saya sulit diwujudkan. Apa solusinya? Saat itu tidak ada.

Makers Movement

Kini ada sebuah gerakan yang disebut The Maker Movement. Ini bukan kegiatan formal melainkan lebih berbasis komunitas. Tujuannya untuk membantu mewujudkan impian banyak orang yang ingin berinovasi membuat produk impiannya, baik itu berupa kursi malas, robot cerdas, kaca spion motor berdesain unik, arloji dari kayu, bahkan mobil.

techshop_workingphoto
(foto: https://cadcamreviews.com)

Apa yang dilakukan para Makers? Beberapa orang menyediakan tempat dan fasilitas bagi siapapun yang ingin membuat sesuatu. Ada yang khusus menyediakan perkakas dan alat untuk membuat aneka benda dari kayu (woodworking), ada yang khusus robotik, plastik, logam, atau semuanya.

Salah satu Makerspace terkenal di Amerika Serikat adalah TechShop. Lokasinya ada di berbagai tempat di delapan negara bagian. Taglinenya: “Build Your Dreams Here“. Tidak salah. Sudah tak terhitung individu dari anak belasan tahun sampai pensiunan telah merasakan bantuan TechShop untuk mewujudkan impian mereka membuat sesuatu, khususnya yang tidak dijual di pasaran.

Ajang Pembuktian Kreativitas

TechShop adalah bengkel kerja berbasis komunitas yang memberi akses bagi siapa pun untuk belajar. Dengan membayar fee bulanan atau tahunan, kamu bisa memakai aneka perkakas dan mesin, software, dan tempat untuk bekerja. Ini tempat bermain bagi individu kreatif. Banyak wirausahawan, seniman, pengrajin, guru, dan pelajar/mahasiswa datang untuk belajar dan bekerja bersama.

Belum punya skill teknis? Tidak perlu kawatir. Di sini ada aneka kursus singkat, mulai dari cara menggunakan laser cutter, 3D printer, CNC machine, mesin bubut, Arduino programming, dan sebagainya. Kalau punya ide produk unik, Makerspace seperti TechShop bisa mengajarkan skill yang kamu butuhkan. Tanpa banyak teori langsung praktik dengan alat di bengkel kerjanya.

Berbagai software berskala industri yang umumnya sangat mahal tersedia di Makerspace seperti ini. Alat dan mesin senilai milyaran pun bisa diakses dan digunakan setiap anggotanya. Perlu bimbingan? Makerspace umumnya menyediakan staf yang mampu memberikan pelatihan dan bimbingan untuk bekerja secara aman, penuh makna, dan menyenangkan.

Makespace Lahirkan Lumio

Salah satu orang yang sukses berkat TechShop adalah Max Gunawan, arsitek asal Indonesia yang lama tinggal di USA. Ia mendesain Lumio, lampu unik berbentuk buku, dari gambar sampai menggarap prototypenya sendiri. Sadar tidak punya technical skills, Max menempuh beberapa kursus di TechShop, lalu menggarap desainnya sampai berwujud produk jadi di sana. Ini semua dilakukan dengan biaya minim (jalan ceritanya bisa dibaca di sini dan di sini).

Max Gunawan dengan ciptaannya, Lumio (foto: http://www.hipwee.com)
Max Gunawan dengan ciptaannya, Lumio (foto: http://www.hipwee.com)

Di Indonesia beberapa anak muda mulai mendirikan Makerspace. Salah satu yang di Jakarta adalah Indoestri. Pendirinya adalah Leonard Theosabrata, desainer produk yang sangat inovatif. Karyanya banyak menginspirasi desainer produk baik lokal maupun global. Karyanya bisa dilihat di sini.

Jadi siapa bilang untuk menghasilkan produk mendunia mesti punya duit segudang? Kini dengan biaya relatif murah, siapapun yang inovatif punya kesempatan yang sama untuk menjadi industriawan sukses, bahkan mendunia seperti Max Gunawan. Ingat, masa depan industri pabrikan akan sangat diwarnai dan diinspirasi oleh karya-karya berbasis komunitas seperti ini.

Ayo, buktikan bahwa anak muda tidak cuma bisa ngomong dan berwacana. Wujudkan idemu sampai orang lain bisa merasakan dampak positifnya. Wujudkan lewat Makerspace di kotamu.

Catatan: Daftar beberapa Makerspace di Indonesia dan keunikannya.

Ads 2-04

About the author

Budi Prasetyo

Budi Prasetyo

Budi Prast adalah Founder jurusanku.com. Selain aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan, bersama Ina Liem ia menulis “7 Jurusan Bergaji Besar”, "Kreatif Memilih Jurusan", dan "Majors for the Future". Minat utamanya meliputi pendidikan, data analytics, dan design thinking. Ia juga salah seorang Kontributor Kompas KLASS untuk rubrik #baca.

Add Comment

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*