Career and Study

Jurusan Game bagian 2:
Apa Saja yang Dipelajari?

shutterstock_197358080

Di Indonesia belum banyak perguruan tinggi yang menawarkan program studi Games. Beberapa yang telah membuka jurusan ini adalah Universitas Bina Nusantara atau dikenal dengan nama Binus University, ITB, ITS, Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PENS), Unika Soegijapranata dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).

Untuk menghasilkan sebuah game diperlukan keahlian yang meliputi 3 aspek:

Game Design

Kemampuan membangun cerita dari ide dasar, tokoh-tokohnya, situasi dan lingkungan serta interaksi di antara para karakter dan tingkatan permainannya.

Game Art

Kemampuan menerjemahkan ide Game Designer ke dalam tampilan menarik dan hidup, baik dengan desain 2D maupun 3D.

Game Technology/Programming

Keahlian teknologi komputer agar semua karakter dalam bentuk desain menarik ini bisa bergerak alami sesuai kemauan si pemain game.

Kebanyakan perguruan tinggi kita mengajarkan ketiga keahlian di atas tetapi dengan penekanan pada salah satu bidang saja. Penamaan jurusan juga bisa berlainan. Contohnya di Binus University jurusan ini dinamai Game Application and Technology. Meskipun ketiga aspek game development diajarkan, fokusnya pada aspek teknologinya, yakni programming dan semua unsur teknis lainnya.

Di universitas tertentu, antara Art dan Programming dipelajari di jurusan yang berbeda. Contohnya di UMN ada dua jalur program studi Game. Yang pertama adalah bidang peminatan Game pada Desain Komunikasi Visual (DKV) yang fokusnya pada aspek desain, sedangkan satunya lagi adalah bidang peminatan pada jurusan Teknik Informatika, yang fokusnya pada aspek programmingnya.

Tidak semua perguruan tinggi yang membuka jurusan Games menawarkannya untuk mahasiswa S1. Di ITS, jurusan Teknologi Game ditawarkan di tingkat S2. Di ITB bidang ini juga ditawarkan di tingkat S2 dengan nama Teknologi Media Digital dan Game, bagian dari Teknik Elektro dan Informatika.

Oleh sebab itu dalam memilih perguruan tinggi, sangat disarankan untuk meneliti kurikulumnya. Ada perguruan tinggi yang fokusnya pada keahlian programmingnya saja, ada yang hanya aspek seni dan desainnya, namun ada pula yang jurusan Game nya mengajarkan semua aspek game development.

Materi Inti

  • Kelompok Mata Kuliah Matematika

Mata kuliah di kelompok ini membekali mahasiswa dengan dasar-dasar ilmu computer (matematika dasar, aljabar linier, kalkulus, geometri, dan algoritma) dan metodologi ilmiah (data collection, hypothesis, research, analysis) untuk keperluan problem solving. “Matematika adalah dasar computer programming dan logika berpikir sehingga saya sering mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya matematika. Di Binus, statistika dan probabilitas juga diajarkan.” Kata Michael Yoseph Ricky, ketua departemen Teknik Multimedia Kreatif Binus University.

  • Computer Programming

Beberapa universitas yang fokus pada aspek teknologi seperti Binus dan Unika Soegijapranata lebih menitikberatkan pada mata kuliah ini. Mahasiswa belajar bahasa pemrograman, desain dan analisis algoritma, database, multimedia, jaringan komputer, operating system, artificial intelligence dan user interface. Mahasiswa perlu dibekali pemrograman untuk berbagai platform. Semua materi ini harus bisa diaplikasikan ke proyek games yang akan mereka buat.

  • Game Art

Di Indonesia masih belum ada universitas yang membuka Game Art sebagai jurusan yang berdiri sendiri. Matakuliah Game Art yang dipelajari antara lain dasar menggambar, narasi interaktif, ekspresi visual, musik dan sound effect. Di Binus University ada mata kuliah 2D Animation dan 3D Modeling for Games, Storyboarding & Concept Art.

  • Bahasa Asing

Selain untuk kebutuhan berkomunikasi dengan klien dalam negeri maupun mancanegara, kemampuan berbahasa asing sangat diperlukan untuk membuat uraian cerita dan instruksi dalam game (narasi). Hal ini penting supaya pemain mengerti alur permainan. Jika target pengguna game dari luar Indonesia, kemampuan berbahasa Inggris mutlak.

  • Materi Kewirausahaan

Kurang lengkap jika mahasiswa hanya dibekali kemampuan untuk membuat games tetapi tidak mampu menjualnya. Beberapa universitas seperti Unika Soegijapranata dan Binus telah mengintegrasikan program mereka dengan Program Entrepreneurship sejak di semester 3.

Materi Pendukung

Games adalah dunia yang sangat kompleks. Untuk menghasilkan games yang sungguh menarik dan bernilai jual diperlukan pengetahuan dan wawasan di luar Art dan Programming, misalnya:

Sejarah Game.

Materi sejarah games memperluas wawasan mahasiswa tidak hanya tentang keadaan saat ini tetapi juga masa lalu. Tujuannya agar mereka dapat lebih kreatif dalam mengembangkan game yang mereka ciptakan. Selain itu ada materi Psikologi Bermain. Kreator game perlu punya latar belakang ilmu psikologi bermain karena definisi bermain bagi anak-anak jelas berbeda dengan orang dewasa. Apa yang dianggap menarik oleh anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Di sanalah kegunaan ilmu psikologi bermain.

 

Sumber: Jurusanku Infoletter vol 07, edisi Games, halaman 10-19
Ads 2-04

About the author

admin

admin

www.jurusanku.com adalah situs pendidikan yang misi utamanya adalah memberikan info seputar memilih jurusan di perguruan tinggi serta peta karir untuk berbagai bidang studi. Selain artikel dari pengelola, kami juga memuat materi dari sumber maupun penulis lain.

Add Comment

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*