Industri game di Indonesia diprediksi akan menjadi besar. Ini saat yang tepat bagi developer tanah air untuk mencuri start, kata Hironao Kunimitsu, pimpinan tertinggi Gumi, sebuah perusahaan game publisher asal Jepang. “Jika para developer lokal mulai dari sekarang, ada peluang menjadi besar di masa depan,”sarannya. Ini ucapannya di pertengahan tahun 2012.
Seiring perkembangan gadget dan smartphone hingga sekarang ini, berkembang pula pemakaian aplikasi games. Menurut data, orang menggunakan smartphone mereka untuk social media dan untuk bermain game. Saat ini semua menjadi penikmat game mulai dari anak-anak, pelajar, sampai mahasiswa dan orang tua. Jenis mobile games pun makin beragam, ada yang model RPG, adventure, arcade maupun FPS.
Di tahun 2012 Agate Studio, salah satu game developer paling sukses di Indonesia, pernah mengungkapkan hasil survey potensi bisnis industri game di Indonesia. Dalam laporannya terungkap hampir 70% gamer di Indonesia menghabiskan Rp 100 ribu tiap bulan, dan 25% sisanya merogoh kocek sebesarRp 100 ribu hingga Rp 500 ribu setiap bulan untuk ‘belanja’ segala keperluan di dalam game.
Dari sisi perputaran uangnya, Indonesia menempati peringkat 32 dunia dengan income $146 juta, lebih dari 1,5 triliun rupiah. Di Asia Pasifik kita di urutan 7 setelah India, Taiwan, Australia, Korea, Jepang, dan Tiongkok. Diperkirakan konsumen games di Indonesia sekitar 40 juta orang sampai akhir 2013. Tak heran kini banyak bermunculan game developer. Beberapa yang sudah kondang antara lain Toge Production, Touchten, Nightspade, TinkerGame, Agate Studio, Altermyth, Solite Studio, Alegrium.
Kini Indonesia mulai serius mengembangkan industri ini. Asosiasi Games Indonesia (AGI) bertujuan mewadahi semua perusahaan di industri ini, baik itu developer, publisher, animasi, hardware, payment dan berbagai aplikasi pendukung game lainnya. Lebih dari 400 pengembang (developer) games telah menghasilkan ribuan games.
Begitu menariknya dunia ‘permainan’ ini sehingga banyak pelajar ingin studi di bidang ini. Pertanyaannya, apakah modal suka main games sudah cukup? Bagaimana sistem pengajaran jurusan Games, baik di Indonesia maupun luar negeri? Pelajar seperti apa yang cocok di jurusan ini? Dan bagaimana peluang kariernya? Silakan baca artikel-artikel berikut nya
Sumber: Jurusanku Infoletter vol 07, edisi Games, halaman 8-9
Add Comment