Career and Study

Mengglobal Berkat Radio Kayu

Singgih-Magno

Singgih Susilo Katono adalah seorang desainer produk lulusan ITB. Dari tangannya telah lahir karya unggulan di bidang desain produk, yakni sebuah radio kayu, Magno, yang laku keras di Eropa, Amerika dan Jepang.

Menurut Singgih ‘tontonan’ alias hiburan yang serba visual membuat kita menjadi pasif. Oleh karena itu radio membantu kita menjaga kemampuan menggunakan imaginasi dari pendengaran.

Meski tampak sederhana, Magno bukan radio biasa. Sang desainer kebanjiran penghargaan bergengsi. Radio Magno sempat diklaim sebagai salah satu produk termewah 2008 di majalah TIME, lalu Good Design Award 2008 di Jepang, dan Brit Insurance Design of the Year 2009.

(foto:beth.inventiveculture.com)
(foto:beth.inventiveculture.com)

Desain radio Magno sebenarnya sederhana. Tampilan luarnya mirip radio transistor tahun 1960an. Klasik namun tersirat nuansa modern, karena tidak hanya mampu mengumandangkan siaran FM tapi juga mampu terkoneksi dengan iPod. Selain itu kayu bahan pembuat radio ini ditanam sendiri secara berkelanjutan oleh Singgih. Hasilnya, Magno dijual di toko-toko barang desainer kelas atas, bukan disembarang toko.

Kayu Pinus dan Mahoni adalah bahan dasar radio Magno ini. Karena keunikan dan kualitasnya, Magno sangat cocok untuk benda koleksi pribadi. Di pasar ekspor, radio ini dibandrol dengan harga US$150- US$300. Di pasar lokal, harganya antara Rp.750,000- Rp. 2 juta. Dalam sebulan Singgih mampu memproduksi 300-an Radio Kayu Magno.

Pernah ada pesanan dari Amerika Serikat untuk membuat 10.000 unit radio kayu. Meskipun tidak mampu memenuhinya karena kapasitas produksinya terbatas, Singgih bangga sebab produk besutannya dihargai di dunia internasional.Pabriknya di desa Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, memberdayakan masyarakat sekitar.

Hampir seluruh produksinya untuk pasar ekspor. “Sejak awal memang saya sudah berorientasi pada pasar ekspor,” ujarnya. Alasannya, pasar ekspor ke negara-negara maju terbilang stabil. “Di saat krisis pun produk buatan saya dikejar-kejar oleh pasar,” kata pria kelahiran Temanggung, 1968 ini.

Kini Singgih berniat menggarap pasar dalam negeri agar masyarakat kita juga dapat menggunakan produk buatan bangsa sendiri. Ya, siapa bilang lulusan Desain Produk tidak bisa menghasilkan karya mendunia?

Sumber: Jurusanku Infoletter vol. 09, edisi Desain Produk, halaman 52-53
Ads 2-04

About the author

admin

admin

www.jurusanku.com adalah situs pendidikan yang misi utamanya adalah memberikan info seputar memilih jurusan di perguruan tinggi serta peta karir untuk berbagai bidang studi. Selain artikel dari pengelola, kami juga memuat materi dari sumber maupun penulis lain.

Add Comment

Click here to post a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*