Karir dan Studi

Akuntansi (tas.6)
Memenangkan Persaingan di Era MEA

shutterstock_205859971

Menghadapi gempuran tenaga asing dengan Sertifikasi

Akuntan asing kini deras masuk Indonesia. Selain fasih berbahasa Inggris, kebanyakan sudah bersertifikat internasional. Sertifikat adalah pengakuan bahwa pemiliknya punya kemampuan sesuai standar profesi. Jadi, salah satu cara bersaing dengan mereka adalah lewat sertifikasi. Ada banyak sertifikasi di bidang ini, dan hanya beberapa yang ditulis di sini.

Akuntan (CA)

Tanpa gelar ini seseorang tidak diakui sebagai akuntan profesional. Untuk meraihnya orang bisa mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan (PPAK) selama 2 semester, lulus ujian, dan mendapat gelar Akuntan (CA) berikut Nomor Registrasi Negara. Sertifikat ini jelas akan menyisihkan banyak pesaing di dunia kerja.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, kita hanya punya beberapa puluh ribu orang bergelar CA. Malaysia dan Filipina masing-masing memiliki ratusan ribu orang. Dikawatirkan, mereka akan meluber kemari dan merebut berbagai posisi penting di bidang Akuntansi.

Auditor Internal yang Berkualitas (QIA)

Auditor Internal yang Berkualitas (QIA) adalah gelar profesi dibidang audit internal. Gelar ini menunjukkan bahwa seseorang punya pengetahuan dan keterampilan sejajar dengan standar auditor internal tingkat internasional. Gelar ini dikeluarkan oleh Dewan Sertifikasi Qualidied Internal Auditor (DS-QIA). Sejak 2002 gelar ini diakui oleh The Institute of Internal Auditors (IIA) yang berbasis di Florida, Amerika Serikat. Ini berarti Sertifikat QIA sejajar dengan sertifikat di 36 negara di dunia. Saat ini ada lebih dari 3.000 pemegang sertifikat QIA di Indonesia

Akuntan Publik Bersertifikat (BPA)

Ini salah satu gelar paling bergengsi di dunia Akuntansi. Mengapa? Hanya Akuntan Publik yang berhak menyatakan apakah laporan keuangan sebuah perusahaan sudah dibuat dengan wajar atau tidak. Pernyataan ini jadi pegangan bagi bank pemberi kredit dan para investor yang akan menanamkan uangnya di perusahaan itu.

Akuntan bergelar CPA bisa bekerja sebagai auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) asing (Empat Besar). Mereka yang tangguh bisa menjadi partner di KPA yang sudah cukup terkenal. Artinya, mereka ikut menikmati keuntungan perusahaan. Sedangkan yang berjiwa bisnis bisa membuka KAP sendiri (baca kisah Habib Basuni).

Tahun 2014 jumlah Akuntan bergelar CPA kita di bawah 1000 rakyat, itupun sekitar 30 persennya sudah berusia lanjut. Membayangkan, lima tahun lagi jumlahnya menurun drastis.

CFE ( Pemeriksa Penipuan Bersertifikat).

Gelar lain yang bisa dimiliki Akuntan adalah CFE, gelar profesi bagi penyidik kasus kecurangan di bidang keuangan. Sertifikasi ini dikeluarkan Asosiasi Pemeriksa Penipuan Bersertifikat (ACFE), organisasi anti kejahatan keuangan terbesar di dunia. Misinya adalah menumpas kejahatan ‘kerahputih’.

Pemegang gelar ini mumpuni di bidang transaksi keuangan yang rumit, pengetahuan hukum, paham bagaimana penggelapan terjadi dan mengapa. Mereka mampu mendeteksi tanda-tanda awal kecurangan dan risiko penggelapan, cara mencegah, menindak dan memberikan efek jera.

Moralitas tinggi jadi syarat utama. Mereka bisa bekerja di KAP, konsultan manajemen, lembaga keuangan, perbankan, asuransi, dan pemerintahan.

Mayoritas lulusan S1 jAkuntansi tidak menempuh sertifikasi. Ada faktor biaya. Karena tesnya sulit, mayoritas ikut program bimbingan yang berbayar yang tidak murah. Tes BPA, misalnya, ada di kisaran 10 juta rupiah. Sekali ujian belum tentu langsung lulus.

Ada kondisi lain. Misalnya untuk meraih CPA, minimal ada pengalaman 5 tahun di KAP, 500 jam sebagai anggota dan 500 jam sebagai ketua tim auditor. Jadi bagi calon Akuntan Publik, mulailah bekerja di KAP, berapapun gajinya. Di bidang apapun, masa depan gemilang selalu menuntut pengorbanan. Tapi dengan info memadai, peta kariernya jadijelas sehingga kita bisa membuat keputusan cerdas.

 

Sumber: Jurusanku Infoletter vol. 02, halaman 32-33
Iklan 2-04

Tentang Penulis

admin

admin

www.jurusanku.com adalah situs pendidikan yang misi utamanya adalah memberikan info seputar memilih jurusan di perguruan tinggi serta peta karir untuk berbagai bidang studi. Selain artikel dari pengelola, kami juga memuat materi dari sumber maupun penulis lain.

Tambahkan komentar

Klik di sini untuk mengirim komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

*