Kisah Indra Kusuma, Geologist yang bekerja di Berau Coal, Kalimantan
Meskipun tidak banyak jenis kegiatan yang bisa dilakukan di waktu luang selama di daerah pertambangan, sesekali ada saja hal baru yang menarik untuk dinikmati. Salah satunya adalah makanan. Di Berau, untuk pertama kalinya Indra menemukan durian yang tidak seperti biasanya. Penduduk Berau menyebutnya Lahong (tapi jangan disamakan dengan istilah Lahong seperti yang digunakan suku Banjar, yang punya konotasi negatif).
Durian merah dari Berau, Kalimantan Barat
Bentuk dan ukurannya mirip dengan durian yang kita kenal selama ini, tetapi warnanya merah seperti tampak pada foto. Jika dibelah, di dalamnya hanya terdapat 4 hingga 5 biji durian. Di sana harganya sangat murah. Dengan modal 50 ribu rupiah, kita sudah bisa membawa pulang tujuh buah dengan bonus satu buah yang kecil. Rasanya? Mirip dengan durian pada umumnya, namun menurut Indra ada unsur rasa “hutan” nya. Mungkin agak sulit membayangkan bagaimana rasa “hutan” itu. Tapi di pelosok yang jauh dari aneka pilihan lain, durian merah bisa menjadi pelipur sekaligus pengalaman kuliner yang unik.
Rambutan di kebun penduduk
Di musim rambutan, perjalanan menuju lokasi eksplorasi kadang melewati kebun milik penduduk yang mulai dipenuhi buah rambutan. Di siang hari yang terik, makan rambutan asyik sekali. Apalagi setelah jam istirahat makan siang. Asyiknya lagi, penduduk setempat yang ramah ada kalanya mempersilahkan para pekerja tambang ini untuk mengambil rambutan secukupnya untuk dimakan di tempat. Sebagai ucapan terima kasih, para insinyur perantauan ini membawakan berbagai makanan instan jatah mereka di mess yang berlebih.
“Pesta kepiting”, sesekali ada variasi menu.
Hubungan sosial yang terpelihara dengan masyarakat setempat memang bisa membuat para pekerja perantauan ini tidak terlalu merasa terasing. Kalau mau betah kerja di daerah terpencil, kontak sosial dengan penduduk asli memang mesti terus dijaga. Banyaknya teman baru, kenalan baru, dan tetangga baru menjadikan Berau serasa seperti kampung sendiri.
Pertanyaan:
Pilih mana, kerja di kota besar dengan gaji biasa saja, atau kerja di daerah pedalaman yang sunyi dengan gaji jauh lebih besar?
Add Comment