Sabtu, 7 Juni 2014 lalu, bertempat di Convention Hall Grand City, Surabaya, Ina Liem sukses menyelenggarakan seminar Kreatif Memilih Jurusan untuk umum. Ini menjawab permintaan sebagian orang yang menanyakan mengapa selama ini seminar hanya diselenggarakan di sekolah-sekolah tertentu.
Di luar dugaan, di saat kebanyakan sekolah sudah mulai sepi aktifitas, hampir seluruh bangku seminar justru terisi penuh. Hanya sekitar 8 – 10 kursi yang tersisa. Dari semula untuk membidik para pelajar SMA dan orang tua mereka, ternyata hadir pula beberapa siswa SMP, para guru BK dari beberapa sekolah, dan serombongan psikolog dari berbagai lembaga.
Acara yang sedianya direncanakan berlangsung selama 1,5 sampai 2 jam itu ternyata menghabiskan waktu hampir 3 jam. Begitu banyak pertanyaan yang diajukan secara tertulis belum sempat dijawab karena waktu yang terbatas. Beberapa orang tua siswa bahkan ada yang mengharap seminarnya lebih lama sebab lebih banyak yang ingin mereka dengar dari pembicara.
Tepat pukul 2.30 siang acara diawali dengan game. Para peserta diminta menuliskan sebanyak mungkin jurusan yang mereka ketahui dalam waktu beberapa menit saja. Permainan berhadiah voucher belanja di Mitra Adi Perkasa (MAP) ini dimenangkan seorang guru BK dari SMA St. Louis, Surabaya. Ia berhasil menuliskan 37 macam jurusan. Ini sekaligus memecahkan rekor sebelumnya pada angka 35.
Ada beberapa permainan penyegar suasana yang diikuti dengan penuh antusias. Selain karena berhadiah, pertanyaan yang diajukan mungkin belum pernah mereka dengar sebelumnya. Namun bukan itu yang terpenting. Dari setiap permainan ini peserta diajak untuk sampai pada kesadaran bahwa selama ini banyak hal seputar memilih jurusan yang tidak berjalan semestinya. Banyak pola pikir lama yang perlu disesuaikan dengan perubahan zaman.
Tanpa menggurui, Ina Liem mengawali langkah-langkah memilih jurusan dengan menceritakan pengalaman dirinya yang ‘salah jurusan’ karena beberapa kekeliruan umum yang biasa dialami pelajar di Indonesia. Perjalanan hidupnya yang dikisahkan dengan diselingi kejadian lucu atau konyol ini menjadi semacam studi kasus untuk meneliti kesalahan apa saja yang bisa dialami setiap pelajar dan orang tua.
Selain bercerita, Ina tak lupa menampilkan beberapa nara sumber dalam bentuk video clips untuk memperkuat isi yang ingin disampaikannya. Pendapat nara sumber yang juga ditulis dalam kedua buku karya Ina Liem ini bisa membuka mata para peserta terhadap berbagai kesalahan persepsi yang banyak menghinggapi pelajar, orang tua dan guru. Anggapan yang salah seperti inilah yang seringkali menuntun pelajar pada pilihan jurusan yang bukan hanya sangat terbatas, namun juga keliru.
Ina juga menekankan sangat pentingnya pemahaman tentang kekuatan atau potensi tiap pelajar sebelum menjatuhkan pilihan jurusan. Beberapa ilustrasinya tentang kombinasi kecerdasan dan kepribadian pada diri seseorang bisa menuntunnya pada jurusan yang sama sekali berbeda dengan jurusan pilihan teman yang mungkin punya minat sama. Jadi meskipun dua pelajar mempunyai minat dan bakat serupa, belum tentu jurusan piihannya harus sama pula.
Sebagai contoh seorang pelajar menyukai matematika dan tertarik pada bidang keuangan. Ia bermaksud memilih jurusan Finance sebab program studi ini membutuhkan banyak pemikiran logis dan matematis. Namun setelah menjalani psikotes, ternyata pelajar tersebut memiliki nilai sangat rendah dalam hal Emotional Stability. Artinya, ia bukan tipe pribadi yang tahan bekerja di bawah tekanan besar. Mungkin jurusan Finance bukan pilihan tepat mengingat karier gemilang di bidang ini memerlukan sosok yang tahan banting dan tidak mudah stress.
Masih banyak contoh kombinasi kecerdasan dan tipe kepribadian lain yang membuat seseorang berbeda dari temannya. Dengan demikian perlu dipikirkan kembali mengapa memilih jurusan seringkali tidak semudah yang dibayangkan. Ada rentetan konsekuensi jangka panjang sebagai akibat dari sebuah pilihan.
Banyak pertanyaan yang belum sempat dijawab karena terbatasnya waktu. Untuk itu Ina berjanji akan menjawabnya di blog ini di bagian FAQ (Frequently Asked Questions). Peserta juga dianjurkan mengajukan pertanyaan lisan lewat fasilitas SPEAKPIPE, yakni fitur voice mail yang ada di sisi kanan blog ini.
Bagi yang memerlukan konsultasi lengkap untuk memlih jurusan dan peta karirnya, silakan email ke test@jurusanku.com.
Di GrandCity, Sby, 7 Juni 2014, Seminar Ina Liem sangat menarik sekali, sampai sampai anak saya Nicholas yg baru duduk di kelas 9 langsung memberikan komentar “BAGUS” begitu seminar selesai. Dikemas dengan gaya bahasa yang praktis,mudah dicerna, dengan kuis-kuis yang seolah-olah bisa dikerjakan “tanpa memakai otak” ternyata malah harus memeras otak untuk bisa menyelesaikannya. Sebelumnya saya tidak tahu ada infopreneur spt Ina Liem ini yang sudah lama saya harapkan kehadirannya untuk membantu ortu spt saya yg mulai harus menyiapkan masa depan anak dengan lebih serius, dan saya termasuk beruntung tiba -tiba dapat pinjaman buku “7 Jurusan Bergaji Besar” dari sahabat yg sepaham dalam menyikapi pendidikan anak. Seperti pepatah “jika murid siap maka guru akan datang” , secara tak terduga saya juga dapat info ttg seminar Ina Liem dari seorang kawan di list BBM saya. Karena yakin seminar ini sangat bermanfaat, saya dengan senang hati mensharekan info dan mengajak sebanyak mungkin teman ke seminar Ina Liem di Grand City ini (malah ada teman yg tdk bisa hadir minta titip beli buku juga krn penasaran) . Akhir kata besar harapan saya jika sekolah anak saya yaitu Spins International School bisa juga mengundang bu Ina Liem untuk sharing info dalam waktu dekat. Thank you. Elly ( parents of Nicholas and Chania)
A thousand thanks, bu Elly. Anda bukan hanya orang tua yang peduli masa depan anak, tapi juga sangat cermat dan antusias mencarikan informasi sejak dini untuk anak. Semoga melalui seminar dan tes karir yang barusan ditempuh Nico, peta studi dan karirnya mulai terlihat jelas. Dengan demikian Nico bisa fokus memaksimalkan kemampuan yang sesuai potensi terbaiknya tanpa membuang waktu untuk kegiatan lain yang kurang relevan. Sukses untuk Nico.
Kira-kira kapan ada seminar seperti ini di jakarta?
Tiap kali ada seminar untuk umum kami selalu memasang pop up banner di blog ini dan di medsos jurusanku.