Kiat Sukses

Daud vs Goliat – Jangan Remehkan si Kecil

shutterstock_204762733

Pernah mendengar kisah tentang David melawan raksasa Goliath? Kisah ini menggelitik Malcolm Gladwell untuk meneliti mengapa David yang kecil sanggup mengalahkan Goliath yang bertubuh raksasa?

Goliath adalah raksasa bertubuh tinggi besar. Tingginya 2 meter lebih, berbaju zirah dari metal, mengenakan helm dan membawa tombak dan pedang di pinggang. Sementara itu David hanyalah seorang gembala. Ia hanya memiliki sebuah ketapel. Namun dengan ketapel itu ia melontarkan batu yang kemudian menembus kepala sang raksasa hingga membuatnya tumbang.

Pesan moral dalam cerita? Orang yang tidak masuk hitungan (diunggulkan) kadang malah bisa jadi pemenang. Fenomena menarik ini diulas di buku berjudul David & Goliat karya Malcolm Gladwell. Ia memberi banyak bukti mengapa ‘si raksasa’ punya banyak kelemahan, dan bagaimana ‘si underdog’ bisa menang dengan memanfaatkan kelebihannya. Gadwell punya 3 teori untuk itu.

Teori “Manfaat dari Keadaan yang tidak Menguntungkan”

vivek-ranadineVivek Ranadine adalah seorang computer programmer yang kemudian melatih basket tim putri yunior di Sillicon Valley, Callifornia. Ia bukan atlet atau pelatih basket.

Tim putrinya sering dicemooh karena tidak piawai mendribel bola. Vivek pun tak luput dari cemoohan. Tapi justru disinilah letak keuntungannya. Mereka tidak perlu menjaga gengsi. Ketika kalah, tak ada beban mental berlebihan. Vivek pun bebas menjajal strategi-strategi yang tidak pernah terpikirkan orang lain, hingga melalui cara-cara unik ia mampu mengantarkan tim nya menang.

Teori “Kekurangan yang Menguntungkan”

 

david-boeis

David Boeis, seorang dengan dyslexia*, bisa menjadi pengacara sukses justru karena kelemahannya ini.

Masa sekolahnya terasa sangat menyiksa karena ia kesulitan membaca sehingga sering dianggap dungu. Selama kuliah situasi membaik. Saat teman-temannya sibuk mencatat, Boeis hanya mendengarkan dosennya dengan saksama dan mengingatnya. Setelah beberapa tahun, Boeis memiliki kemampuan mendengar yang luar biasa efektif, yang merupakan modal sangat berharga bagi pengacra.

  • Dyslexia adalah gangguan dalam perkembangan kemampuan baca-tulis. Umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 – 8 tahun. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan memahami.

 

Teori “Batas – Batas Kemampuan”

anthony-soehartonoKetika ‘kepepet’ orang bisa berbuat luar biasa bahkan berdampak besar bagi banyak orang. Kisah Anthony Soehartono mewakili fenomena ini. Saat masih SMP usaha orang tuanya bangkrut. Hal inilah yang mendorongnya mendirikan perusahaan sejak masih di bangku SMA.

Pengalaman bisnis dan kematangan pribadi yang dibentuk karena kondisi ‘kepepet’ ini telah mengantar Anthony memenangkan XL CEO Challenge Competition bahkan disaat ia belum lulus kuliah. Ketika yang lain sibuk mencari pekerjaan di berbagai perusahaan, Anthony malah bingung mau menerima tawaran kerja di perusahaan telekomunikasi raksasa, melanjutkan bisnisnya yang makin berkembang, atau melanjutkan studi keluar negeri dengan biaya sendiri.

Banyak tokoh sukses muncul dari kalangan yang tidak diunggulkan. Kini melalui program beasiswa Bidik Misi, akan lahir ribuan sarjana bermental tangguh. Beasiswa bagi kalangan tidak mampu ini diharapkan bisa memunculkan berbagai potensi dari kalangan ‘underdog’. Tidak, kalau kamu merasa dipandang sebelah mata oleh kebanyak orang, baca lagi ketiga teori diatas. Ada banyak cara untuk menang. Bagi yang sudah merasa ‘di atas angin’ karena punya banyak keunggulan atau keberuntungan disarankan untuk belajar dari kisah Goliath. Keadaan bisa berbalik. Kamu sendiri yang menentukan, apakah ingin menjadi Goliath, atau memilih menjadi David.

 

Sumber: Jurusanku Infoletter vol. 04, halaman 66-69
Iklan 2-04

Tentang Penulis

admin

admin

www.jurusanku.com adalah situs pendidikan yang misi utamanya adalah memberikan info seputar memilih jurusan di perguruan tinggi serta peta karir untuk berbagai bidang studi. Selain artikel dari pengelola, kami juga memuat materi dari sumber maupun penulis lain.

Tambahkan komentar

Klik di sini untuk mengirim komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

*