Karena maraknya korupsi di Indonesia, ahli Forensic Accounting (selanjutnya disebut FA) makin dibutuhkan. Oleh karena itu makin banyak universitas menawarkan mata kuliah ini baik di tingkat S1 maupun lanjut, antara lain Universitas Prasetiya Mulya, Jakarta. Salah satu pakar FA adalah Muhammad Najib Wahito yang sekarang ditugaskan KPK sebagai Kepala Gugus Tugas Penyelidikan untuk memonitor harta kekayaan pejabat di Indonesia.
Seorang ahli FA, disebut juga auditor penyidik, bertugas mengungkap bukti kejahatan keuangan di pengadilan. Ada ahli yang mendalami kejahatan asuransi, penggelapan, kejahatan di bidang konstruksi, dan lain-lain. Kantor akuntan, kepolisian dan berbagai badan pemerintah seharusnya punya ahli ini. Selain menyidik, Akuntan Forensik memberi konsultasi anti-penggelapan, mendesain sistem anti-pencurian, kecurangan persaingan usaha, kebangkrutan, klaim asuransi, alur pendanaan teroris, bahkan kasus perceraian.
Dengan makin rumitnya transaksi bisnis, risiko kejahatan makin besar. Itu sebabnya Bank Indonesia mengharuskan semua bank memiliki strategi meminimalkan risiko kecurangan. Strategi ini meliputi pencegahan, deteksi dini, penyidikan, pelaporan dan sanksi, serta monitoring, evaluasi dan tindak lanjut. Untuk itu keahlian FA dibutuhkan untuk memahami sifat dan dinamika kejahatan keuangan sehingga dapat mengambil keputusan yang diperlukan.
Selain akuntansi dan auditing, ahli FA harus menguasai semua aspek terkait kejahatan keuangan seperti misalnya pencucian uang, hukum, psikologi, sosiologi, antropologi, viktimologi, kriminologi, dan lain-lain. Akuntan forensik haruslah multidisipliner.
Contohnya, ahli FA harus mengenali budaya perusahaan untuk mengetahui berapa banyak dominance seekers (pemuja kekuasaan) di dalamnya. Maklum, kebanyakan dominance seeker cenderung korup. Pemahaman sosiologi juga dibutuhkan untuk memahami pola interaksi antar pelaku di lingkaran koruptor. Kita tahu hampir semua tindak korupsi dilakukan ber’jamaah’ dalam lingkup tertutup. Maka ada istilah “social network analysis” untuk menemukan siapa pelaku utama, siapa penghubungnya, dan siapa yang punya kuasa.
Karena lingkupnya luas, FA tidak cocok untuk pribadi berpikiran sempit. Lagi pula, hanya pemberani yang sanggup menyelidiki kejahatan canggih dan mengungkapnya secara terbuka di pengadilan atau di depan publik. Meskipun bekerja dalam diam, seorang Forensic Akuntan sangat berjasa melindungi kepentingan orang banyak dari kejahatan keuangan.
Meskipun persaingan di dunia kerja bagi lulusan Akuntansi makin berat, untuk memenangkannya tidak terlalu sulit asal tahu tipsnya. Baca bagian 6 tentang cara memenangkan persaingan di era MEA bagi Akuntan.
Add Comment