Dengan modal alam melimpah, Indonesia bisa menjadi negara maritim yang kaya seperti Singapura dan Belanda. Syaratnya, generasi muda kita harus mulai melirik ke laut. Bidang studi yang dipilih pun sudah semestinya mengarah pada karier atau bisnis di industri kelautan.
Bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jurusanku mengadakan pameran pendidikan bertema “Ada Apa Dengan Laut” (AADL). Event ini sarat dengan info soal potensi dan peluang besar di laut. Semua universitas baik dari dalam maupun luar negeri yang hadir memamerkan prodi-prodi terkait karier dan industri di laut.
Karena bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, acara dibuka dengan perarakan bendera dan pembacaan Sumpah Pemuda oleh siswa-siswi SMAK Penabur, Gading Serpong. Diiringi lagu “Gebyar-Gebyar”, lebih dari 400 hadirin berdiri khidmat.
Setelah bendera ditancapkan di panggung, Paskibra turun sambil memperlihatkan banner bertuliskan “Kami Generasi Muda siap mendukung Indonesia menuju Negara Maritim”.
Acara dilanjutkan dengan tarian kontemporer dari para taruna-taruni Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta. Koreografinya yang kreatif membuat hadirin terpana. Bayangkan, tiga tarian daerah, Bali, Kalimantan, dan Papua, satu persatu masuk ke arena dan akhirnya membaur dengan kompak dan menghentak. Terbersit rasa bangga sebagai bangsa yang kaya akan budaya. Bravo untuk STP Jakarta.
Tak lupa, lagu Indonesia Raya dikumandangkan, dipimpin ibu Anista Simamora, seorang ibu yang sangat perduli akan perkembangan pendidikan di Indonesia. Berbarengan dengan itu, layar lebar menampilkan video kekayaan laut kita yang luar biasa.
Setelah sambutan singkat dari Ina Liem sebagai penyelenggara event, acara yang dinanti-nanti dimulai. Talk Show bertema Ada Apa Dengan Laut ini menampilkan tiga nara sumber inspiratif yang telah sukses di bidang masing-masing namun terkait erat dengan laut.
Yang pertama adalah Cahyo Alkantana, seorang videografer bawah laut yang karya videonya sudah dinikmati pemirsa televisi di seluruh dunia. Video shots nya banyak dibeli berbagai stasiun tv luar negeri, termasuk National Geographic dan Animal Planet.
Nara sumber kedua adalah Yudhi W. Basuki, seorang produsen makanan olahan dari hasil perikanan. Lulusan SUPM Perikanan (setara SMK) dan Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta ini sukses membawa beberapa produk olahannya ke aneka supermarket, termasuk Giant. Omzetnya yang fantastis membuktikan betapa peluang dari laut masih sangat besar.
Sosok ketiga adalah Adi Lingson, anak muda yang sempat jadi sorotan media cetak dan televisi. Bekerja sama dengan dosennya, Sarjana Teknik Perkapalan UI ini membuat kapal dengan desain unik, yakni kapal pelat datar. Lewat perusahaan Juragan Kapal yang didirikannya, Adi bisa mempresentasikan konsepnya kepada empat orang menteri. Bahkan Menteri Ristek dan Dikti, Moh. Nasir, sudah menjajal dan memuji kapal buatannya.
Event hari pertama ini dibuka oleh Kepala BPSDM PKP Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bapak Rifky Effendi Hardijanto. Beliau bahkan turun panggung berdialog dengan hadirin dengan penuh antusias. Kalau diringkas, pesan beliau kira-kira: “Industri perikanan dan kelautan terus dikembangkan. Peluangnya sangat besar. Tunggu apa lagi?”
Yang menggembirakan adalah respon dari para peserta. Selain beberapa ratus siswa yang mewakili SMA nya, beberapa bahkan datang dari jauh dengan orang tuanya (dengan izin sekolah) untuk menghadiri Talk Show ini. Bapak Rifky malah dikerubuti para guru dan kepala sekolah yang berharap agar informasi serupa bisa disosialisasikan ke sekolah mereka.
Terlalu panjang jika semua ditulis dalam satu artikel. Nantikan artikel selanjutnya, masih di seputar event Ada Apa Dengan Laut. Semoga bermanfaat dan makin banyak pelajar menjajaki bidang-bidang terkait kemaritiman.
Add Comment