Peristiwa

Mengintip Serunya Dunia Aktuaria bersama Prof. David Pitt dari Macquarie University

21557566_1278040582318114_7944968802333193047_n

Sejak Ina Liem menjabarkan peluang karier para lulusan Matematika di buku “7 Jurusan Bergaji Besar” di tahun 2012, banyak siswa tertarik masuk jurusan ini. Tren ini melonjak setelah artikel Ina Liem tentang prodi Aktuaria dimuat di Kompas di akhir 2014, makin banyak siswa berminat mengambil program studi yang semula dianggap tak jelas masa depannya ini.

(baca juga “Aktuaria – Profesi Langka Incaran Perusahaan Besar”)

Untuk memenuhi rasa ingin tahu para siswa, Jurusanku mengajak Profesor David Pitt dari Macquarie University, Sydney, Australia, mengadakan workshop di dua sekolah yakni SMUK Penabur 1, Jakarta, dan SMA St. Laurensia, Alam Sutra. Tujuannya agar mereka yang berminat pada jurusan Aktuaria mendapatkan gambaran yang semakin jelas tentang bidang studi ini.

Meskipun kegiatan dimulai setelah jam pelajaran sekolah usai, antusiasme para peserta sangat mengagumkan. Di SMUK Penabur 1, lebih dari 70 siswa ikut ambil bagian di acara ini. Di SMA St. Laurensia, jumlah pesertanya pun tak beda jauh. Beberapa guru turut hadir di acara ini. Dengan semangat mereka berlomba menjawab pertanyaan Prof. Pitt dan tidak sedikit yang mengajukan pertanyaan.

Prof. David Pitt, si pembawa acara workshop, adalah seorang dosen sekaligus praktisi di bidang keuangan. Pengalamannya di industri keuangan sangat mumpuni. Tidak seperti anggapan orang tentang profesor yang biasanya bicara dengan gaya formal dan ‘agak’ membosankan’, Prof. Pitt sangat pintar melibatkan siswa di kelas. Tak heran, beliau beberapa kali meraih penghargaan Teaching Awards dari perguruan tinggi.

21618054_1278040598984779_8926607164678088683_n

Selama workshop siswa dibolehkan menggunakan gadget untuk menjawab 10 pertanyaan tentang dimana seorang aktuaris dapat berkarier. Profesor Pitt juga memberikan lembaran berisi contoh soal dasar mengenai aktuaria beserta dasar perhitungan data yang akan diterima seorang aktuaris. Ia juga memberikan gambaran tentang data konsumen yang dapat diolah seorang aktuaris.

(baca juga artikel Ina Liem di Kompas: “Melawan Ketidakpastian Masa Depan”)

Dalam menghitung polis asuransi, aktuaris memperhitungkan umur, jenis kelamin, jenis transportasi, statistik pembelian belanja konsumen, pengeluaran berdasarkan kebutuhan, dan pemakaian kartu kredit sehingga ia mampu memperkirakan gaya hidup si konsumen. Jika digabung dengan big data, aktuaris bisa menentukan besaran polis untuk ditawarkan kepada konsumen.

Tren Big Data di dunia asuransi juga disinggung untuk menghitung asuransi kendaraan. Sebagai contoh, kelak besarnya polis asuransi yang harus dibayar pemilik kendaraan tidak lagi ‘fixed’ untuk semua orang. Dengan menginstal “Perangkat Telematika” yang bisa memonitor kecepatan, gaya berkendara, jarak tempuh dan sebagainya, pihak asuransi bisa mengukur tingkat risiko si pengendara. Makin berisiko, makin mahal asuransinya.

(Tentang sertifikasi Aktuaris, baca artikel Ina Liem di Kompas: “Memburu Pengakuan Resmi demi Profesi”)

Menurut Prof. David Pitt, untuk menjadi aktuaris seseorang harus memiliki kemampuan berhitung yang kuat. Jenis matematika yang perlu dikuasai untuk prodi ini antara lain aljabar, probabilitas statistik, dan kalkulus. Bagi yang berminat, mereka bisa fokus untuk meningkatkan penguasaan di tiga sektor ini.

Begitu ditunggunya event ini sampai-sampai seorang siswa yang berhalangan meminta mamanya untuk hadir di acara ini agar tak ketinggalan informasi penting. Alasannya karena jadwal siswa tersebut bertabrakan dengan kegiatan lain di luar sekolah. Bukan main semangatnya. Semoga tidak lama lagi Indonesia memiliki banyak Aktuaris agar industri keuangan kita tidak perlu mengimpor tenaga kerja asing.

Iklan 2-04

Tentang Penulis

Budi Prasetyo

Budi Prasetyo

Budi Prast adalah Founder jurusanku.com. Selain aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan, bersama Ina Liem ia menulis “7 Jurusan Bergaji Besar”, "Kreatif Memilih Jurusan", dan "Jurusan untuk Masa Depan". Minat utamanya meliputi pendidikan, analitik data, dan pemikiran desain. Ia juga salah seorang Kontributor Kompas KLASS untuk rubrik #baca.

Tambahkan komentar

Klik di sini untuk mengirim komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

*