Kiat Sukses

ROBOBEE – Mini Robot Bekerja Maksimal

size-of-robobee

Setelah 12 tahun, lembaga riset robotik Universitas Harvard, Amerika Serikat, berhasil melahirkan sebuah robot mini seukuran serangga (rentang sayapnya hanya 3 cm) dan berat 80 miligram (tidak sampai 1 gram) yang bisa terbang seperti layaknya seekor serangga.

Bandingkan ukurannya dengan koin di atas. (sumber www.the register.co.uk)
Bandingkan ukurannya dengan koin di atas. (sumber www.the register.co.uk)

 

“Inilah yang saya coba lakukan untuk yang terakhir 12 tahun,” ucap Robert J. Kayu, kepala proyek Robobee.

Robot serangga mini ini membuktikan bahwa para peneliti telah mampu membuat terobosan dalam beberapa hal. Pertama, mereka sudah menemukan bahan yang tepat serta metode untuk memproduksi suku cadang robot dalam skala sepersekian milimeter secara presisi dan efisien (ringan).

Kedua, mereka berhasil menciptakan otot buatan (otot buatan) yang mampu mengepakkan sayap-sayapnya sebanyak 120 kali per detik, mirip dengan yang dilakukan seekor serangga. Kedua sayapnya bisa mengepak dengan arah dan kecepatan berlainan tergantung kearah mana ia harus terbang.

Dengan terobosan di dua bidang ini, di masa depan terbuka peluang mengembangkan berbagai robot mini untuk aneka keperluan. Memang, tujuan semula penelitian ini adalah untuk kepentingan militer. Penyandang dana awalnya adalah DARPA (Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan Amerika Serikat). Namun dalam perkembangannya muncul berbagai gagasan tentang kegunaannya diluar dunia militer.

Apa kemampuannya?

Kini para ahli melanjutkan penelitian ini untuk menghasilkan robot mini yang mampu bergerak mencari sasaran tanpa perintah kendali jarak jauh. Bukan itu saja, mereka juga sedang mengembangkan teknologi untuk menciptakan gerombolan robot serangga mini yang bisa bergerak layaknya kawanan serangga.

JMC304---Internasional-300x125 Iklan online untuk Indo

Memang, robot ini masih memerlukan kemampuan terbang terus menerus tanpa harus diisi tenaga listrik secara manual. “Robot besar bisa berjalan dengan motor elektromagnetik, tetapi untuk robot mini kami membutuhkan motor dalam skala mini pula, dan tadinya alat seperti itu belum ada,” pencetus Kevin Y. Bu, salah seorang peneliti di proyek tersebut..

Untuk memiliki kemampuan sempurna seperti itu, para ahli harus berkolaborasi sebab banyak bidang ilmu yang terlibat di dalamnya. Membutuhkan tenaga ahli di bidang penginderaan, ahli biologi, ilmuwan di bidang material (ilmuwan material), ahli kelistrikan, ilmuwan komputer, dan bidang keilmuan lainnya yang relevan.

Gunakan di masa depan

Kedepan, tantangannya adalah menciptakan koloni ratusan atau bahkan ribuan robot serangga mini yang bergerak sendiri-sendiri (sepenuhnya otonom) namun tetap dalam koloni terpadu untuk menjalankan misi tertentu. Akan banyak masalah yang bisa diatasi segera dengan bantuan robot ini.

Nantinya proses penyerbukan tanaman tidak perlu lagi menunggu datangnya kumbang sehingga produksi tanaman bisa lebih pasti dan ditingkatkan. Begitu juga usaha pencarian dan penyelamatan (operasi pencarian dan penyelamatan) dalam musibah atau bencana alam bisa dilakukan lebih cepat dengan mengirimkan robot-robot ini. Cuaca akan lebih mudah diprediksi apabila robot cerdas ini sudah dilengkapi sensor pendeteksi cuaca sehingga berguna bagi penerbangan, pertanian, perkebunan, militer, dll..

Seorang ahli robotika dari Universitas Monash, Jan Carlo Barca, bahkan menyebut terbukanya kemungkinan untuk menciptakan robot-robot mini yang bisa membantu mengerjakan tugas para dokter bedah. Tidak mustahil akan ada robot super mini yang bisa dimasukkan kedalam bagian tubuh manusia yang sakit dan membereskannya di sana tanpa harus melalui pembedahan.

“Kita mungkin bisa menggunakannya untuk menemukan tempat terbentuknya penggumpalan pembuluh darah atau mencari sel-sel kanker,” kata Barca. “Kita juga bisa memanfaatkannya untuk memonitor alam sekitar dengan cara mengirim mereka ke celah-celah kecil yang tidak terjangkau manusia.”

Tidak, bagi penggila robotik, kedepan semakin terbuka peluang untuk melakukan berbagai macam inovasi, baik dari segi ukuran, menggunakan, kecepatan, bagaimana cara pindah, maupun tingkat kecerdasannya. Masih banyak pekerjaan manusia yang tidak bisa kita lakukan sendiri karena terlalu berbahaya, beracun, memasuki area sempit, atau membutuhkan sensitivitas tinggi. Pada jenis-jenis pekerjaan seperti inilah robot diharapkan dapat menjadi solusi.

Sumber:

“RoboBees” mengambil penerbangan pertama

RoboBee kecil yang terinspirasi dari lalat terbang di Harvard

RoboBees: Serangga robot melakukan penerbangan terkontrol pertama

RoboBee: robot serangga bersiap untuk lepas landas

Iklan 2-04

Tentang Penulis

Budi Prasetyo

Budi Prasetyo

Budi Prast adalah Founder jurusanku.com. Selain aktif melakukan penelitian di bidang pendidikan, bersama Ina Liem ia menulis “7 Jurusan Bergaji Besar”, "Kreatif Memilih Jurusan", dan "Jurusan untuk Masa Depan". Minat utamanya meliputi pendidikan, analitik data, dan pemikiran desain. Ia juga salah seorang Kontributor Kompas KLASS untuk rubrik #baca.

2 Komentar

Klik di sini untuk mengirim komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

*