Proses kreatif tidak selalu bermuara pada penciptaan produk yang sama sekali baru. Sesuatu bisa disebut inovasi meskipun mungkin hanya berwujud perbaikan dan penambahan di sana-sini terhadap produk yang sudah ada sebelumnya.
Komputer Tablet iPaD
booming
Sejak pertama diluncurkan di bulan April 2010, popularitas iPad seperti tak pernah luntur. Bagaimana tidak. Hanya di 80 hari setelah launching pertamanya, satu juta unit terjual, dan dalam tempo satu tahun Apple berhasil menjual lebih dari 15 juta unit. Dengan model baru dan fitur lebih kaya yang diluncurkan setiap tahun, makin banyak orang tergila-gila pada perangkat tipis ini.
Booming komputer tablet tidak hanya dinikmati Apple. Berbagai komputer tablet merek lain bermunculan untuk memanfaatkan kegilaan orang akan gaya hidup digital yang baru ini. Entah sudah berapa puluh juta unit yang diborong konsumen di seluruh dunia.
Bukan yang pertama
Mungkin karena iPad yang pertama populer, maka orang sering mengaitkan teknologi baru ini sebagai maha karya temuan almarhum Steve Jobs. iPad dengan aneka kecanggihannya memang hasil inovasi Mr. Pekerjaan. Namun teknologi layar sentuh (layar sentuh) dan tablet computing sudah lama ada.
Komputer tablet pertama sudah mampu membaca tulisan tangan yang digoreskan pada layar dengan memakai stylus. Saat itu komputer tablet hanya digunakan sebatas sebagai pengatur jadwal (penyelenggara) dan alat mencatat (buku catatan). Salah satu produknya yang terkenal adalah Palm Pilot.
Sang pelopor
Jeff Hawkins, pendiri perusahaan Palm Computing, berhasil membawa komputer tablet lebih maju di tahun 1989 dengan meluncurkan Gridpad. Alat ini berjalan dengan sistem operasi DOS, belum memakai Windows. Di samping harganya sangat mahal, yakni sekitar $2,400, kegunaannya pun sebatas untuk menghimpun data, bukan perangkat hiburan.
Gridpad Jeff Hawkins
Selama tahun 1990an dan awal 2000an, beberapa perusahaan bereksperimen dengan teknologi layar sentuh. Microsoft dan IBM meluncurkan komputer tablet versi mereka. Namun, di tahun 2007 ketika Apple menerapkan teknologi serupa dengan meluncurkan iPod Touch, konsumen menyambutnya dengan luar biasa. Dan inilah yang menjadi pondasi bagi kesuksesan iPad yang muncul 3 tahun kemudian.
Revolusi Tablet
Dalam waktu sangat singkat, iPad berevolusi menjadi perangkat segala usia. Orang memakainya untuk berbagai keperluan seperti misalnya presentasi, membuat catatan selama meeting atau kuliah, melakukan transaksi online, mengirim email dan menjelajah internet. Dengan maraknya penjualan berbagai program aplikasi atau yang sering disebut 'aplikasi', orang praktis bisa mengubah iPad untuk keperluan apa saja sesuai kebutuhan. Untuk pekerjaan oke, untuk cari teman dan ngobrol online bisa, main game apalagi.
iPad hanyalah salah satu fenomena yang membuktikan bahwa untuk bisa menghasilkan produk hebat, terkadang kita tidak harus menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Menggabungkan berbagai keunggulan dari teknologi yang berlainan, lalu menambahnya dengan beberapa ide lain dan mengemasnya menjadi sesuatu yang baru ternyata bisa melahirkan sesuatu yang spektakuler.
Dengan iPad-nya, Apple bukan hanya sukses menjual produk keren. Itu juga berhasil ‘revolusi’ dalam hal bekerja, bersosialisasi dan bermain. Revolusi ini masih terus berlangsung, dan kita menantikan kejutan-kejutan baru yang akan muncul dari Tablet Computing, seiring dengan makin banyaknya perusahaan lain masuk ke bidang ini.
Sumber: Wallis, Ian (ed.), “50 Ide Bisnis Terbaik Terakhir 50 Bertahun-tahun", Penerbitan Merah, Britania, 2011.
Tambahkan komentar