Dari pengamatan ketua jurusan Akuntansi Univeristas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Ariston Oki Apriyanta Esa SE, MA., BPA., CA, kebanyakan mahasiswa umumnya merasa kesulitan di mata kuliah Akuntansi Biaya dan Akuntansi Keuangan Lanjutan. Kedua materi ini dianggap sulit karena mahasiswa cenderung menghafal, bukannya memahami logikanya.
Padahal akuntansi membekali mahasiswa kemampuan mengurai keruwetan sebuah sistem dalam organisasi atau perusahaan. Pemahaman tentang sistem informasi keuangan dan keahlian di bidang audit jadi modal utama yang tidak dimiliki bidang studi lain. Mereka yang menguasai ilmu ini bisa menduduki posisi yang menentukan di mana saja.
Pada akuntansi Keuangan Lanjutan, yang sulit adalah beragam kasus yang bahkan dalam praktik pun tidak banyak dialami perusahaan. “Dalam teori akuntansi kita diajak menelaah filosofinya, dan itu yang sulit”, lanjut dosen yang juga praktisi akuntan publik ini.
Akuntansi Pemerintahan
Karena banyaknya kasus korupsi di pemerintahan , standar Akuntansi Pemerintahan lebih condong ke American Style. Sistem ini (Dasar Akrual) lebih sulit dimanipulasi dibandingkan dengan system yang lama (Basis Tunai). Namun spesialisasi ini belum diajarkan disemua perguruan tinggi. Sebagian besar kursus ini diberikan di tingkat master (S2). Institusi yang mengajarkan Akuntansi Pemerintahan di tingkat S1 adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
Di tiap universitas, bidang yang paling disukai bisa berlainan. Di UWM misalnya, yang paling populer adalah bidang Audit (Akuntan Publik) dan Pajak. Meskipun belum lulus, banyak mahasiswa dengan peminatan ini sudah dipesan perusahaan. Sementara itu di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, bidang Internal Audit lebih popular di kalangan mahasiswa.
Gelar Profesi
Selain gelar S1, yakni Sarjana Ekonomi (SE), dulu lulusan Akuntansi otomatis mendapat gelar profesi Ak. Gelar ini menunjukan bahwa pemiliknya mempunyai keahlian akuntansi yang di akui di dunia profesi. Tapi saat ini untuk mendapatkan gelar itu tidak gratis lagi. Untuk mendapatkannya mahasiswa harus menempuh pendidikan profesi selama 2 semester dan diiuji. Gelar profesi ini disebut CA (Akuntan), yang tercatat di Departemen Keuangan dan diakui sebagai professional akuntan.
Memang kebanyakan mahasiswa tidak menempuh uji sertifikasi, dan langsung bekerja setelah lulus S1. Tapi dengan gelar profesi seseorang bisa memenangkan persaingan ketat di dunia kerja, termasuk dalam menghadapi razia tenaga kerja asing di era MEA. Sebagai catatan tambahan, Indonesia masih sangat kekurangan sarjana akuntansi yang memiliki sertifikasi profesi ini.
Apa saja pilihan profesi lulusan Akuntansi? Baca aneka profesinya di bagian 4.
Tambahkan komentar