Daging paha kepiting laba-laba Jepang (tongkat kepiting) di restoran mungkin daging kepiting tiruan dari surimi. Surimi adalah daging ikan yang dihaluskan hingga mirip pasta sehingga bisa dijadikan aneka tiruan makanan laut. Bahannya mudah diperoleh. Tongkat kepiting tiruan berbahan surimi lebih murah ketimbang lobster atau kepiting asli.
Surimi diproses melalui pencucian, penggilingan, pengemasan, dan beku. Daging ikan dipisahkan dari seluruh tulang dan kulit, lalu digiling dan diberi es batu agar adonan tetap dingin. Cara ini tidak menghilangkan proteinnya. Di Indonesia surimi banyak diproses menjadi empek- empek, otak, dan bakso ikan.
Industri surimi melahirkan banyak pengusaha sukses. Namun karena menyangkut kebersihan, kandungan gizi, dan proses produksi, teknologi modern untuk menghasilkannya harus dikuasai benar. Bidang studi yang membekali kemampuan ini adalah Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.
Metode belajar praktis
Yang asik dari bidang studi pengolahan hasil perikanan adalah metode kuliahnya yang sarat dengan praktik. Dilengkapi alat produksi berskala industri, mahasiswa bukan hanya belajar mengolah bahan tapi juga bekerja dengan prosedur standar industri. Model pendidikan Teaching Factory seperti ini banyak ditemui di Politeknik di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang tersebar di beberapa daerah.
Sebagai contoh, selain membuat surimi, mahasiswa Teknik Pengolahan Hasil Perikanan di Politeknik Perikanan di Sidoarjo, Jawa Timur, belajar mengolah ikan secara konvensional seperti misalnya bandeng asap, secara modern misalnya udang dan ikan beku untuk ekspor, sampai produk bernilai tambah seperti surimi, bakso ikan, nugget, martabak ikan, dll..
Rumput laut termasuk andalan Indonesia. Lewat eksperimen, mereka mengolahnya menjadi beras tiruan yang jauh lebih menyehatkan. Beras ini baik untuk penderita diabetes dan autisme. Mereka juga mengolah rumput laut menjadi minuman untuk melancarkan pencernaan.
Kini mereka mengolah rumput laut jenis Grasilaria (bahan agar-agar) untuk membentuk, tekstur, dan rasanya mirip Nori. Nori adalah produk rumput laut dalam kemasan dari Jepang yang sangat disukai anak-anak. Jika berhasil, kita bisa makan Nori tiruan tanpa harus membeli produk impor yang mahal.
Profil sukses
Salah satu lulusan yang sukses di bidang ini adalah Yudhi W. Basuki. Ia memproduksi berbagai Surimi seperti siomay dan otak-otak. Sekali lagi produk dijual dari pintu ke pintu. Di bawah bendera RIZKY FOOD, produk buatannya telah dijual luas. Dengan produksi 50 – 60 ton, omzetnya kini mencapai 800 juta per bulan.
Mohammad Nadjikh tidak asing dengan sektor ini. Lulusan IPB yang memulai dari berjualan ikan teri ini telah menjadi salah satu yang paling disegani di tanah air. Produk rajungan dan kepitingnya bahkan masuk Gedung Putih, Amerika Serikat. PT Kelola Mina Laut miliknya menaungi 25 perusahaan dengan 14.000 karyawan. Orang sering menyebutnya “pengusaha teri berpenghasilan kakap”.
Saat ini produsen surimi terbesar adalah Amerika Serikat, disusul Jepang, Cina, Vietnam, dan Thailand. Padahal kita kaya bahan bakunya, yakni ikan berdaging putih seperti kakap, ikan kembung, bandeng (dari laut) serta ikan lele, tetapi, dan nila (dari darat). Menurut Nadjikh, “….kini illegal fishing diberantas, asing hengkang, terbuka peluang yang belum diolah luar biasa besar. Diperkirakan di kisaran 400 triliun (SWA 07, XXXI 2 – 15 April 2015)
Kuliah di mana?
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengelola banyak lembaga pendidikan perikanan, mulai dari SMK hingga politeknik (non-gelar) dan SMA (diploma 4). Bagi yang ingin cepat bekerja atau membuka usaha sendiri, Politeknik adalah pilihan yang menarik.
Namun bagi yang ingin bisa studi ke jenjang S2 dan S3 bisa memilih Sekolah Tinggi Perikanan di Jakarta atau IPB di Bogor. Lulusan IPB bukan hanya belajar tentang produk untuk bahan pangan, tetapi juga obat-obatan, kosmetik, bioenergi, dan bahan industri setengah jadi sesuai standar.
Coba luangkan waktu untuk menggali informasi lebih dalam sebelum menetapkan pilihanmu. Perhatikan apa saja yang dipelajari, seberapa banyak praktiknya, bagaimana fasilitas kampusnya, dan ke industri mana saja lulusannya berkarier. Tanyakan langsung pada perwakilan universitas yang membuka prodi ini di sini.
Tambahkan komentar