Di Indonesia belum banyak perguruan tinggi yang menawarkan program studi Games. Beberapa yang telah membuka jurusan ini adalah Universitas Bina Nusantara atau dikenal dengan nama Binus University, ITB, NYA, Politeknik Elektro Negeri Surabaya (PULPEN), Unika Soegijapranata dan Universitas Multimedia Nusantara (UMN).
Untuk menghasilkan sebuah game diperlukan keahlian yang meliputi 3 aspek:
Desain permainan
Kemampuan membangun cerita dari ide dasar, tokoh-tokohnya, situasi dan lingkungan serta interaksi di antara para karakter dan tingkatan permainannya.
Seni Permainan
Kemampuan menerjemahkan ide Game Designer ke dalam tampilan menarik dan hidup, baik dengan desain 2D maupun 3D.
Teknologi Game/Pemrograman
Keahlian teknologi komputer agar semua karakter dalam bentuk desain menarik ini bisa bergerak alami sesuai kemauan si pemain game.
Kebanyakan perguruan tinggi kita mengajarkan ketiga keahlian di atas tetapi dengan penekanan pada salah satu bidang saja. Penamaan jurusan juga bisa berlainan. Contohnya di Binus University jurusan ini dinamai Aplikasi dan Teknologi Game. Meskipun ketiga aspek game development diajarkan, fokusnya pada aspek teknologinya, yakni programming dan semua unsur teknis lainnya.
Di universitas tertentu, antara Art dan Programming dipelajari di jurusan yang berbeda. Contohnya di UMN ada dua jalur program studi Game. Yang pertama adalah bidang peminatan Game pada Desain Komunikasi Visual (DKV) yang fokusnya pada aspek desain, sedangkan satunya lagi adalah bidang peminatan pada jurusan Teknik Informatika, yang fokusnya pada aspek programmingnya.
Tidak semua perguruan tinggi yang membuka jurusan Games menawarkannya untuk mahasiswa S1. ITS, jurusan Teknologi Game ditawarkan di tingkat S2. Di ITB bidang ini juga ditawarkan di tingkat S2 dengan nama Teknologi Media Digital dan Game, bagian dari Teknik Elektro dan Informatika.
Oleh karena itu, dalam memilih universitas, sangat disarankan untuk meneliti kurikulumnya. Ada perguruan tinggi yang fokusnya pada keahlian programmingnya saja, ada yang hanya aspek seni dan desainnya, namun ada pula yang jurusan Game nya mengajarkan semua aspek game development.
Materi Inti
-
Kelompok Mata Kuliah Matematika
Mata kuliah di kelompok ini membekali mahasiswa dengan dasar-dasar ilmu computer (matematika dasar, aljabar linier, kalkulus, geometri, dan algoritma) dan metodologi ilmiah (pengumpulan data, hipotesa, riset, analisis) untuk kebutuhan penyelesaian masalah. “Matematika adalah dasar pemrograman komputer dan logika berpikir sehingga saya sering mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya matematika. Di Binus, statistika dan probabilitas juga diajarkan.” Kata Michael Yoseph Ricky, ketua departemen Teknik Multimedia Kreatif Binus University.
-
Pemrograman Komputer
Beberapa universitas yang fokus pada aspek teknologi seperti Binus dan Unika Soegijapranata lebih menitikberatkan pada mata kuliah ini. Mahasiswa belajar bahasa pemrograman, desain dan analisis algoritma, basis data, multimedia, jaringan komputer, sistem operasi, kecerdasan buatan dan antarmuka pengguna. Mahasiswa perlu dibekali pemrograman untuk berbagai platform. Semua materi ini harus bisa diaplikasikan ke proyek games yang akan mereka buat.
-
Seni Permainan
Di Indonesia masih belum ada universitas yang membuka Seni Permainan sebagai jurusan yang berdiri sendiri. Matakuliah Seni Permainan yang dipelajari antara lain dasar menggambar, narasi interaktif, ekspresi visual, musik dan efek suara. Di Binus University ada mata kuliah 2D-Animasi dan 3D Pemodelan untuk Game, Papan cerita & Konsep seni.
-
Bahasa asing
Selain untuk kebutuhan berkomunikasi dengan klien dalam negeri maupun mancanegara, kemampuan berbahasa asing sangat diperlukan untuk membuat uraian cerita dan instruksi dalam game (narasi). Hal ini penting supaya pemain mengerti alur permainan. Jika target pengguna game dari luar Indonesia, kemampuan berbahasa Inggris mutlak.
-
Materi Kewirausahaan
Kurang lengkap jika mahasiswa hanya dibekali kemampuan untuk membuat games tetapi tidak mampu menjualnya. Beberapa universitas seperti Unika Soegijapranata dan Binus telah mengintegrasikan program mereka dengan Program Entrepreneurship sejak di semester 3.
Materi Pendukung
Games adalah dunia yang sangat kompleks. Untuk menghasilkan game yang benar-benar menarik dan layak jual, diperlukan pengetahuan dan wawasan di luar Seni dan Pemrograman, misalnya:
Sejarah Game.
Materi sejarah games memperluas wawasan mahasiswa tidak hanya tentang keadaan saat ini tetapi juga masa lalu. Tujuannya agar mereka dapat lebih kreatif dalam mengembangkan game yang mereka ciptakan. Selain itu ada materi Psikologi Bermain. Kreator game perlu punya latar belakang ilmu psikologi bermain karena definisi bermain bagi anak-anak jelas berbeda dengan orang dewasa. Apa yang dianggap menarik oleh anak-anak berbeda dengan orang dewasa. Di sanalah kegunaan ilmu psikologi bermain.
Tambahkan komentar