Menjalani passion adalah saat kita tidak kenal lelah melakukan sesuatu siang-malam, saat kita tidak putus asa meskipun gagal, dan saat kita mencintai apa yang kita lakukan.
Sepertinya memiliki passion butuh komitmen sangat besar ya. Mungkinkah anak SMA memiliki passion begitu besar ataukah ini hanya mungkin bagi orang dewasa?
Evelyn Zainal Abidin adalah bukti bahwa seorang siswi SMA juga bisa begitu passionate terhadap sesuatu. Siswa kelas XI-Diploma Sekolah Ciputra Surabaya ini tidak segan-segan menggapai mimpi hingga ke Sydney Opera House. Mari kita mengenal Evelyn lebih jauh lewat bincang-bincang JURUSANKU dengannya.
Kenapa memilih bermain musik?
Mama yang memperkenalkan musik. Ibu berkata, sejak kecil aku suka main-main piano meskipun masih asal-asalan. Mulai umur 4 tahun aku les piano. Aku sudah mencoba semua jenis arts, mulai dari balet sampai menggambar tetapi yang bertahan lama hanya main musik.
Alat musik apa saja?
Aku bisa main piano dan biola tapi fokusnya di piano.
Rutinitas latihannya seperti apa?
Tergantung sih. Kalau tidak ada event, aku latihan sendiri 2-3 jam sehari. Lalu les pianonya seminggu 4 kali. Kalau ada event latihannya bisa lebih dari itu.
Persiapan apa lagi selain latihan?
Kalau untuk ujian seperti Royal kan ada ujian essay, menyanyi, tes lisan, itu semua harus dipersiapkan. Selain itu aku olahraga skipping di rumah. Baju untuk tampil biasanya mama yang prepare tapi kadang aku ada request-request tertentu.
Prestasi yang paling membanggakan?
Piano solo utama Gedung Opera Sydney. Itu MURI yang keempat. Nama awardnya Pianis Termuda (14 tahun) Lakukan Resital Piano Solo dengan 10 Komposisi oleh Sergei Rachmaninoff dan 2 Komposisi oleh Jaya Suprana di Sydney Opera House. Waktu itu persiapannya sekitar 5 bulan.
3 penghargaan MURI lainnya apa saja?
Pertama, insan Indonesia pertama yang menyelenggarakan konser piano dan biola solo dengan iringan orkes di atas kapal pesiar. Kedua, pianis termuda (11 tahun) mempergelar resital piano tunggal karya-karya Scott Joplin. Ketiga, Pianis usia 13 tahun mempergelar resital piano tunggal dengan repertoar mahakarya Isaac Albeniz.
Bagaimana perasaanmu? Capek?
Bagus, tapi masih kurang. Di dunia musik ada banyak orang yang lebih hebat. Nggak capek. Kalau sudah suka nggak capek.
Pesan untuk teman-teman pemusik?
Meskipun sudah hebat, di luar masih ada banyak yang lebih hebat jadi nggak boleh easy to give up.
Tambahkan komentar