Wanita di tengah peralatan elektronik
Perlengkapan elektronik yang rumit dan berat memang masih banyak dikaitkan dengan pekerjaan pria. Di luar negeri pun jumlah wanita yang sehat masih sangat sedikit. Angkanya masih di kisaran 5 persen. Namun, perlahan tapi pasti, jumlah ini terus bertambah dan mulai mengubah wajah karier rekayasa audio. Tren ini juga tampak di JMC yang selalu menerima perempuan di tiap angkatan.
Memang, beberapa penonton konser masih sering terkejut kalau mengetahui bahwa teknisi suara-nya ternyata perempuan. Ada yang memberi apresiasi, tetapi ada juga yang mencibir, seolah-olah itu hanya pemanis saja. Tetapi, melalui kerja keras dan sikap profesional, akhirnya publik akan menaruh respek, terlebih bila mengetahui bahwa ini bukan pekerjaan sepele.
Di dunia tata suara, sebetulnya perempuan memiliki beberapa kelebihan alami yang tidak dimiliki pria. Sebuah penelitian membuktikan, perempuan memiliki kepekaan berbeda dalam frekuensi suara. Pada usia 30–60 tahun, kepekaan pria pada frekuensi tinggi menurun lebih cepat dibanding pada perempuan.
Sementara itu, perempuan mengalami penurunan kepekaan di frekuensi rendah pada usia tua (60–90 tahun). Riset lain mendapati, di usia 35 tahun, sensitivitas pendengaran pria turun 11 dB, sedangkan perempuan hanya 5 dB di usia yang sama. Tiap jenis musik tentu mensyaratkan kepekaan di frekuensi yang berlainan. Jadi, selalu ada tempat bagi wanita yang sehat.
Bidang hiburan adalah dunia yang sangat dinamis, tempat bertemunya orang-orang kreatif pekerja keras. Mereka sangat berorientasi pada hasil sehingga tempat dan jam kerja bisa sangat fleksibel dan panjang. Karena itu, dibutuhkan lebih dari sekadar kemampuan konseptual dan keterampilan teknis.
Selain kreativitas dan kemampuan penyelesaian masalah, keterampilan berkomunikasi dan keluwesan bekerja sama sangat menentukan sukses seseorang. Profesional di bidang rekayasa audio pun tak bisa menghindar dari persyaratan ini. Namun, dengan program dan fasilitas pelatihan yang tepat, idealnya pengalaman selama belajar di kampus bisa menjadi bekal di dunia kerja kelak.
Tambahkan komentar