Majors For The Future


Bahasa Indonesia menjadi bahasa paling populer di kalangan negara-negara ASEAN beberapa tahun belakangan. Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di ASEAN merupakan sasaran ‘empuk’ dijadikan konsumen. Bahkan orang Jepang mulai mendengarkan radio Suara Surabaya, untuk mengenal lebih dalam tentang market di Indonesia.


Masalahnya, orang Indonesia sendiri sepertinya belum mengenal betul kebutuhan dan peluang yang ada di negara sendiri. Terbukti pilihan jurusan dan karier generasi muda kita tidak banyak berubah selama 20 – 30 tahun terakhir.


Dalam pemaparan platform ekonomi Jokowi tahun 2014, disebutkan bahwa Indonesia sedikitnya memiliki 3 krisis utama, yaitu Pangan, Energi, dan Logistik.


Di bidang pangan, generasi muda kita seringkali hanya berpikir di tingkat siap konsumsi. Apabila diminta menjadi pengusaha, yang terpikir umumnya hanya seputar cafe dan fashion. Padahal peluang di industri pangan jauh lebih luas, mulai dari produksi bahan mentah, pengolahan, distribusi, hingga siap konsumsi.


Barang-barang di Indonesia terbilang mahal. Untuk setiap barang yang kita beli di sini kita harus membayar biaya logistik atau ‘ongkos transport’ yang tinggi, bahkan termasuk salah satu yang termahal di dunia, yaitu sekitar 24% dari harga produk.


Kenapa logistik kita mahal? Salah satunya karena kita minim pelabuhan laut dalam. Akibatnya, kapal besar tidak bisa berlabuh di Indonesia. Saat melewati Asia Tenggara, kapal-kapal ini berlabuh di Singapura, menjadikan Singapura pelabuhan kedua tersibuk di dunia. Padahal kita ‘ngakunya’ negara maritim. Barang dari pelabuhan Singapura dibongkar, lalu dimuat ke kapal yang lebih kecil, baru dikirim ke pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Tidak efisien.


Melihat permasalahan ini, presiden Jokowi bertekad mewujudkan konsep tol laut, antara lain dengan membangun deep sea ports di beberapa titik di Indonesia, serta membenahi dwelling time. Akibatnya, peta bisnis di Indonesia akan berubah. Peluang bisnis baru akan bermunculan. Jurusan-jurusan yang tadinya dipandang sebelah mata sudah saatnya mulai dilirik.


Krisis dan peluang lain akan dibahas dalam seminar ini dengan menyajikan fakta dan statistik menarik, yang diharapkan akan membuka wawasan orang tua dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan di masa mendatang.


Memilih jurusan tentunya tidak bisa hanya dengan melihat peluang kariernya saja. Tentunya harus disesuaikan dengan 4 aspek, yaitu minat, bakat, kepribadian dan values (nilai-nilai yang dianggap penting dalam hidup dan pekerjaan). Orang tua akan dipandu dalam mengarahkan anak dengan memperhatikan keempat unsur tersebut.