Untuk kedua kalinya Jurusanku dan Victoria University, Australia, menyelenggarakan Lomba Essay. Tanpa diduga, peserta tahun 2017 ini membeludak. Jumlah tulisan yang kami terima mencapai angka ratusan. Sebagian tahu dari poster yang kami kirim ke sekolah, namun banyak juga yang membaca pengumumannya di medsos dan blog jurusanku.com.
Pasti, banyak hal menarik kami temui kali ini. Pertama, para pesertanya bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya, melainkan dari 25 kota dan 77 sekolah. Beberapa sekolah mengirim banyak essay. Beberapa peserta berasal dari kota yang jauh dari ibukota, seperti kota Masamba, Kotamobagu, bahkan Penang di Malaysia.
Hal menarik lainnya adalah variasi pilihan jurusan. Beberapa prodi favorit masih disebut seperti Hukum, Manajemen, Psikologi, Kedokteran, Desain Interior, Perhotelan, dan Teknik Mesin. Tetapi jurusan-jurusan lain mulai dilirik, misalnya Mechatronics, Ilmu Forensik, Nutrisi, Pengembangan Komunitas, Pendidikan, Sosiologi, Teknik Lingkungan, Seni Teater dan Ilmu Farmasi.
Hebat lagi, banyak peserta mampu berargumen dengan baik. Sebagian mengaitkannya dengan dunia karier kelak, dilampiri data statistik. Mendetail pula. Ada yang diinspirasi pengalaman pribadi yang sangat unik, dan ada pula yang menunjukkan betapa penulis telah terpapar pada berbagai tempat dan peristiwa, dan bahan bacaan. Ini baru kesan dari sisi konten.
Dari sisi bahasa, saya agak terkejut sekaligus terpesona dengan tulisan puluhan (bukan satu atau dua saja) peserta yang menunjukkan kematangan skillnya. Bukan hanya tata bahasanya saja yang baik. Pemilihan kata yang digunakan menunjukkan keluasan bahan bacaan penulis.
Dari sisi gaya penulisan, Saya terkesima dengan beberapa esai dengan gaya yang hanya saya temukan di artikel blog atau majalah terkemuka luar negeri. Banyak tulisan diawali paragraf pembukaan yang begitu elegan (saya penasaran siapa gurunya). Kalimat-kalimatnya pun seakan diukir dengan rangkaian kata-kata pilihan.
jujur, juri sempat kesulitan memilih pemenangnya. Begitu banyak tulisan yang berbobot dan layak diapresiasi. Dari hampir 200 esai yang kami terima, setidaknya ada lebih dari 20 tulisan seperti ini. Kalau pun akhirnya hanya tiga yang dipilih, perbedaan skornya tipis.
Singkat kata, lomba essay JURUSANKU kali ini makin membuka mata saya bahwa di luar sana ada banyak anak muda yang bukan hanya tahu tujuan hidupnya, tetapi juga mampu mengkomunikasikan sikap dan opininya dengan indah dan meyakinkan.
Dewan juri, seluruh staff JURUSANKU, dan Victoria University, Australia, Terima kasih kepada seluruh peserta yang telah bekerja tanpa kenal lelah hingga menghasilkan tulisannya. Begitu pula kepada para guru yang telah memberikan bimbingan dan inspirasi bagi para peserta, kami sampaikan apresiasinya.
Pesan saya untuk para peserta, asah terus kemampuan menulismu. Mungkin tak lama setelah lulus Ujian Nasional, hampir tak ada pelajaran SMA yang masih melekat dalam ingatan. Namun kemampuan berkomunikasi, khususnya secara tulis, bisa menentukan siapa pemenang dan siapa pecundang, serta siapa pemimpin dan siapa pengikut.
Tambahkan komentar